Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Jangan Tes Antibodi Setelah Divaksin, Hasilnya Pasti Reaktif

Lansia yang mengikuti program vaksinasi Ipni Juraidi (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Jangan Tes Antibodi Setelah Divaksin, Hasilnya Pasti Reaktif

    PusaranMedia.com

    Lansia yang mengikuti program vaksinasi Ipni Juraidi (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Jangan Tes Antibodi Setelah Divaksin, Hasilnya Pasti Reaktif

    Lansia yang mengikuti program vaksinasi Ipni Juraidi (Foto: Lodya/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah 

    TENGGARONG - Perlu diingat, pasca vaksinasi Covid-19 akan menunjukkan hasil reaktif jika yang bersangkutan melakukan tes antibodi. 

    Hal ini pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Martina Yulianti, namun ini adalah hasil yang wajar karena vaksin tersebut bekerja, dan darah membentuk antibodi, dan antibodi akan terbentuk 28 hari setelah vaksinasi. 

    “Iya karena vaksin memang untuk membentuk antibodi, jangan tes antibodi pasti reaktif,” jelas Yuli, Selasa (9/3/2021). 

    Untuk itu, lanjut Yuli, orang yang telah melakukan vaksinasi jangan lagi melakukan tes antibodi. Jika memang ingin melakukan tes serupa bisa memilih untuk rapid antigen atau swab PCR saja. Karena Yuli menjelaskan, sekarang tes antibodi sudah tidak digunakan lagi. “Kalau mau cek begitu, rapid antigen atau PCR,” katanya. 

    Selain itu, hari ini juga dilakukan vaksinasi lansia sebanyak 200-250 orang secara maksimal. Hal ini dilakukan karena para lansia lebih rentan untuk tertular Covid-19, bahkan bisa lebih ganas dan menimbulkan penyakit berat, oleh karena itu para lansia memang harus lebih hati-hati. 

    Tak hanya itu, Yuli menambahkan, bahwa setiap orang pasca vaksinasi pun sebenarnya masih bisa tertular Covid-19 dengan persentase 35 persen. 

    Nantinya, ia mengatakan akan melaunching gerakan anak muda mendaftarkan orangtuanya. Karena seperti yang diketabui banyak orang tua yang tidak mengerti cara mengakses internet. “Nanti kita galakkan lagi pendaftaran orang tua lewat anak, karena orang tua gaptek ya enggak bisa akses internet, susah kan,” 

    Lalu, salah satu lansia yang menerima vaksinasi Ipni Juraidi (74) telah menerima suntikan dosis vaksin pertama. Ipni adalah warga Desa Loa Lepu, ia mengaku didaftarkan oleh anaknya di google form untuk bisa mengikuti program ini. 

    “Didaftarkan anak, disarankan, dia soalnya yang memperhatikan kesehatan saya,” ucapnya. 

    Ipni menyebutkan bahwa dirinya tak pernah berpikir negatif tentang adanya vaksinasi ini, ia justru bersyukur. Ia sampaikan kepada masyarakat lainnya untuk tidak takut mengikuti program ini, karena yang terpenting adalah semua bisa sehat dan ikuti arahan dari pemerintah serta selalu menerapkan protokol kesehatan. 

    “Bersyukur ada vaksin, walaupun umur tua kuat sehat. Enggak usah takut yang penting ikuti arahan Pemerintah,” ujar pensiunan TNI tersebut. 

    Dia pun mengaku tak merasakan apa-apa usai vaksin, dan akan menunggu informasi terkait vaksinasi dosis kedua. “Sama biasa rasanya,” tandasnya.