Reporter : Satya Nugraha | Editor : Supiansyah
SAMARINDA - Di masa pandemi Covid-19 saat ini, hampir semua bidang perekonomian di Indonesia mengalami kemunduran termasuk di teknologi. Meskipun tidak separah sektor pariwisata atau penyedia makanan dan minuman, penjualan barang elektronik juga ikut terdampak.
Termasuk di Erafone Agus Salim, Samarinda. Ritel PT Erajaya Swasembada Tbk tersebut sempat mengalami kemunduran penjualan karena dipukul mundur Covid-19. Hal ini terjadi di awal-awal pandemi mewabah, dengan kebijakan ketat pembatasan sosial oleh pemerintah setempat.
Meski begitu, saat ini penjualan barang elektronik mulai mengalami perbaikan. Store Leader Erafone Agus Salim, Ekky Herda mengatakan selain penjualan offline, pihaknya juga menggenjot penjualan secara daring. Penjualan online ini naik signifikan seiring dengan strategi bisnis perseroan dengan membangun konsep omni channel. Konsep yang juga disebut Home Delivery Service ini memberikan kesempatan kepada konsumen untuk mengambil atau dikirim barang dari toko.
“Pembeli tidak perlu capek karena panas atau takut untuk keluar rumah, cukup pesan lewat website Erafone, khusus admin kalimantan, nanti akan kami antarkan dan itu gratis ongkir,” ucap Ekky.
Ekky juga angkat bicara mengenai provit selama masa pendemi dengan menerapkan konsep Home Delivery Service ini meningkat sebesar 5 persen sampai 10 persen. Apalagi dengan perkembangan teknologi telepon seluler yang setiap bulannya terus berkembang.
"Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan rasa haus orang akan teknologi yang baru, mau gimana pun situasinya mereka bakal tetap membeli,” kata Ekky.
Tetapi meskipun demikian, kata Ekky, Erafone Agus Salim, tetap tidak melupakan protokol kesehatan seperti sosialisasi kepada RT setempat untuk dilakukannya penyemprotan disinfektan selama satu bulan sekali, lalu pegawai yang berkerja wajib menggunakan masker, face shield dan cek suhu badan. “Jika pembeli tidak ingin menggunakan masker, kami tidak izinkan masuk karena itu sudah peraturan,” tegas Ekky.