Reporter: Lodya Astagina | Editor: Supiansyah
TENGGARONG - Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki 193 desa dan 44 kelurahan, dan saat ini masih ada sekitar 10 titik yang belum memiliki akses transportasi darat.
10 titik tersebut menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur yang akan diperhitungkan oleh Dinas PU Kukar pada 2021.
Namun, Kepala Dinas PU M Yamin menjelaskan, dari 10 titik tersebut masih terdapat beberapa yang secara geografis bertempat di pulau dan areal rawa, yang menyebabkan sulitnya untuk bisa membuat akses darat di daerah itu.
“Ada juga yang di pulau-pulau yang enggak mungkin diakses kan, seperti Sepatin, Muara Pantuan, apalagi Tani Harapan,” kata Yamin belum lama ini.
Daerah-daerah dengan kondisi geografis seperti itu, kata dia, secara struktur jika memang ingin dibangunkan jalan untuk akses darat maka akan membutuhkan biaya yang sangat mahal sekali.
“Tapi masih kita pertimbangkan itu, apakah tetap kita bangun atau konektivitasnya kita serahkan ke OPD lain, mungkin lewat jalur sungai. Artinya kewenangan ada di Dinas Perhubungan,” ujar Yamin.
Meski menjadi prioritas, lanjut Yamin, tidak semuanya akan dibuatkan akses darat, karena memperhitungkan letak geografis dari daerah yang ada berada di tengah-tengah perairan, dan menurutnya itu mustahil. “Seperti pulau-pulau itu enggak mungkin dibangun jalan, itu sudah pasti enggak dibangun,” katanya.
Ia menjelaskan, ada enam daerah yang tidak dibangun akses daratnya, dan sekarang tinggal empat desa yang masih dalam proses pendataan dan pengkajian lanjutan. Selain memang karena struktur tanah yang sulit, karena harus mencari tanah baru. Yamin beranggapan metode dan pelaksanaannya pun sulit untuk bisa dibangun sebuah jalan. Untuk itu, pihaknya masih harus melakukan beberapa hal terlebih dahulu dengan berbagai pertimbangan tersebut.
“Kita masih mencari ada enggak desain yang tepat, biaya tepat, pelaksanaannya juga, sehingga jadi pertimbangan kita untuk melakukan itu. Masih banyak pertimbangan dan kajian yang harus dilakukan,” tandasnya.