Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda rencananya akan mengadakan bus sekolah untuk mengantar dan menjemput siswa sebagai langkah mengurangi kemacetan.
Subkoordinator Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, Addin Ar Riddlo mengungkapkan telah mengajukan usulan tersebut kepada Kementrian Perhubungan (Kemenhub) RI dengan anggaran sebesar Rp20 miliar.
"Di sini kita menggunakan bus yang memiliki kapasitas 19 orang atau tipe tanggung karena cukup dengan kondisi jalan yang tidak terlalu luas untuk bus besar. Anggaran yang kami ajukan Rp 20 miliar dan itu cukup untuk 20 bus, satu bus seharga Rp 1 miliar," jelasnya.
Ia berharap usulan tersebut dapat direalisasikan pada tahun ini. Terkait biaya operasional dan teknis lainnya, masih dalam tahap perkembangan.
"Secara teknis belum terlalu runut hingga tempat pemberhentian atau ujungnya, awalnya ingin dibuat keliling, namun untuk pertama kami fokuskan di Palaran, Mangkupalas hingga Rapak Dalam," ungkapnya.
Hadirnya bus ini nantinya, kata dia, sebagai solusi praktis atas kebutuhan akan mobilitas murid-murid menuju ke sekolah.
Para pelajar tak perlu susah payah mencari kendaraan umum atau orangtua tak perlu repot mengantar jemput.
"Memang kalau di daerah Samarinda Sebrang dan Palaran bukan karena macet, akan tetapi faktor lainnya, yakni orang tua tidak memiliki kendaraan dan aksesnya kurang, tetap saja kita ke tujuan awal untuk membiasakan menggunakan angkutan umum," pungkasnya.