Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Sembilan kabupaten/kota Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kaltim mengancam akan melakukan boikot terhadap tuan rumah Balikpapan yang diduga melakukan kecurangan dengan mengambil peserta dari luar daerah.
Mereka adalah Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara, Paser dan Berau.
Wakil Ketua I Pantia Pelaksana, Zulkifli membenarkan adanya daerah lain yang ingin memboikot, sehingga pihaknya merasa perlu melakukan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat.
"Jadi LPTQ telah memfasilitasi rapat bersama daerah lain pukul 15.30 WITA di sekretariat dewan hakim Hotel Platinum kemarin," ucapnya saat konferensi pers di ruang sekretariat panitia, Kamis (18/5/2023).
Ia menegaskan kafilah Kota Balikpapan sudah dipersiapkan sesuai ketentuan terkait dengan kepesertaan.
"Aturan itu sesuai dengan peraturan Menteri Agama (Menag) nomor 15/2019 pasal 5 ayat 1-4, jadi kita sudah mempersiapkan kafilah sudah sejauh itu sehingga kita jelaskan kepada seluruh daerah. Alhamdulillah sudah ada kesepakatan," ungkapnya.
"Saya sampaikan sesuai amanah Pak Wali Kota Balikpapan, kita Sami'na wa Atho'na dengan ulama. Jadi apa yang sudah diputuskan oleh LPTQ para ulama di sana kita akan terima," tegasnya.
Menurutnya, boikot itu hanya salah persepsi saat diawal. Nyatanya, saat ini kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik.
"Kita juga sudah diingatkan kemarin, Agusti Samad. Beliau adalah kiai sepuh kita dan juga dari Ketua MUI Provinsi Kaltim mengingatkan kepada seluruh daerah bahwa MTQ itu bukan tujuannya mencari kejuaraan, tapi yang utama syiar dan membumikan Al Quran," imbuhnya.
Begitu juga dengan Wali Kota Balikpapan, kata dia, turut menyampaikan hal yang sama kepada panitia. "Jadi sudah tidak ada masalah dan kita jamin tidak ada pemboikotan, itu hanya pemberitaan yang salah persepsi," jelasnya.
Kalimantan Timur
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Sembilan kabupaten/kota Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kaltim mengancam akan melakukan boikot terhadap tuan rumah Balikpapan yang diduga melakukan kecurangan dengan mengambil peserta dari luar daerah.
Mereka adalah Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara, Paser dan Berau.
Wakil Ketua I Pantia Pelaksana, Zulkifli membenarkan adanya daerah lain yang ingin memboikot, sehingga pihaknya merasa perlu melakukan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat.
"Jadi LPTQ telah memfasilitasi rapat bersama daerah lain pukul 15.30 WITA di sekretariat dewan hakim Hotel Platinum kemarin," ucapnya saat konferensi pers di ruang sekretariat panitia, Kamis (18/5/2023).
Ia menegaskan kafilah Kota Balikpapan sudah dipersiapkan sesuai ketentuan terkait dengan kepesertaan.
"Aturan itu sesuai dengan peraturan Menteri Agama (Menag) nomor 15/2019 pasal 5 ayat 1-4, jadi kita sudah mempersiapkan kafilah sudah sejauh itu sehingga kita jelaskan kepada seluruh daerah. Alhamdulillah sudah ada kesepakatan," ungkapnya.
"Saya sampaikan sesuai amanah Pak Wali Kota Balikpapan, kita Sami'na wa Atho'na dengan ulama. Jadi apa yang sudah diputuskan oleh LPTQ para ulama di sana kita akan terima," tegasnya.
Menurutnya, boikot itu hanya salah persepsi saat diawal. Nyatanya, saat ini kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik.
"Kita juga sudah diingatkan kemarin, Agusti Samad. Beliau adalah kiai sepuh kita dan juga dari Ketua MUI Provinsi Kaltim mengingatkan kepada seluruh daerah bahwa MTQ itu bukan tujuannya mencari kejuaraan, tapi yang utama syiar dan membumikan Al Quran," imbuhnya.
Begitu juga dengan Wali Kota Balikpapan, kata dia, turut menyampaikan hal yang sama kepada panitia. "Jadi sudah tidak ada masalah dan kita jamin tidak ada pemboikotan, itu hanya pemberitaan yang salah persepsi," jelasnya.
Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Sembilan kabupaten/kota Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Kaltim mengancam akan melakukan boikot terhadap tuan rumah Balikpapan yang diduga melakukan kecurangan dengan mengambil peserta dari luar daerah.
Mereka adalah Samarinda, Bontang, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara, Paser dan Berau.
Wakil Ketua I Pantia Pelaksana, Zulkifli membenarkan adanya daerah lain yang ingin memboikot, sehingga pihaknya merasa perlu melakukan klarifikasi dan penjelasan kepada masyarakat.
"Jadi LPTQ telah memfasilitasi rapat bersama daerah lain pukul 15.30 WITA di sekretariat dewan hakim Hotel Platinum kemarin," ucapnya saat konferensi pers di ruang sekretariat panitia, Kamis (18/5/2023).
Ia menegaskan kafilah Kota Balikpapan sudah dipersiapkan sesuai ketentuan terkait dengan kepesertaan.
"Aturan itu sesuai dengan peraturan Menteri Agama (Menag) nomor 15/2019 pasal 5 ayat 1-4, jadi kita sudah mempersiapkan kafilah sudah sejauh itu sehingga kita jelaskan kepada seluruh daerah. Alhamdulillah sudah ada kesepakatan," ungkapnya.
"Saya sampaikan sesuai amanah Pak Wali Kota Balikpapan, kita Sami'na wa Atho'na dengan ulama. Jadi apa yang sudah diputuskan oleh LPTQ para ulama di sana kita akan terima," tegasnya.
Menurutnya, boikot itu hanya salah persepsi saat diawal. Nyatanya, saat ini kegiatan tersebut sudah berjalan dengan baik.
"Kita juga sudah diingatkan kemarin, Agusti Samad. Beliau adalah kiai sepuh kita dan juga dari Ketua MUI Provinsi Kaltim mengingatkan kepada seluruh daerah bahwa MTQ itu bukan tujuannya mencari kejuaraan, tapi yang utama syiar dan membumikan Al Quran," imbuhnya.
Begitu juga dengan Wali Kota Balikpapan, kata dia, turut menyampaikan hal yang sama kepada panitia. "Jadi sudah tidak ada masalah dan kita jamin tidak ada pemboikotan, itu hanya pemberitaan yang salah persepsi," jelasnya.