Iklan

Revitalisasi Areal Peti Kemas di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Terkendala Cuaca 

Progres pengerjaan lahan kontainer di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. (Foto: Istimewa)

Kalimantan Utara

Revitalisasi Areal Peti Kemas di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Terkendala Cuaca 

PusaranMedia.com

Progres pengerjaan lahan kontainer di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. (Foto: Istimewa)

Revitalisasi Areal Peti Kemas di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan Terkendala Cuaca 

Progres pengerjaan lahan kontainer di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. (Foto: Istimewa)

Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan

NUNUKAN - Pembangunan revitalisasi areal peti kemas yang telah berlangsung sejak Januari 2023 lalu, hingga kini belum menunjukkan progres yang cukup signifikan. Padahal, proyek pembangunan yang bersumber dari anggaran Pelindo Regional 4 itu akan berakhir pada Juli 2023 mendatang.

Pelaksana Senior Fasilitas Pelabuhan pada Pelindo Regional 4 Nunukan Nafhan Kusuma Wardhana menyampaikan, sejauh ini progres pembangunan areal peti kemas atau lahan kontainer baru menyentuh di angka 26 hingga 28 persen. 

Terhambatnya pembangunan tersebut, lanjut Nafhan, dikarenakan aktor alam serta faktor lahan yang berstatus aktif menjadikan progres pembangunan itu tidak berjalan maksimal.

"Proses pembangunan hingga saat ini masih terus berjalan. Mungkin kenapa dilihat di lapangan agak terhambat, kebetulan di Mei ini masuk musim penghujan, dan beberapa hari belakangan debit air hujan yang turun lumayan tinggi, sementara pada proses pergantian tanah dasar di areal kontainer itu saat melakukan pemadatan, kondisi tanah tidak boleh terlalu banyak air dan tidak boleh juga kekurangan air. Sementara saat kita lakukan pemadatan ada rongga atau lubang yang terbuka sehingga ketika hujan turun, air memenuhi lubang-lubang yang terbuka meski kita menggunakan mesin alkon," ujar Nafhan, yang juga pengawas pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada pusaranmedia.com, Selasa (23/5/2023).

Tidak hanya itu, masih aktifnya lahan tersebut untuk aktivitas bongkar muat barang dan penempatan kontainer baik yang datang maupun akan berangkat menjadi salah satu kendala yang dialami pihak pelaksanan pekerjaan. 

Sehingga, dengan kondisi itu memaksa pihak Pelindo Regional 4 Nunukan harus mengatur lahan yang akan dilakukan pengerjaan.

"Karena sifat lahannya masih aktif melakukan aktivitas penempatan kontainer, maka mau tidak mau kita kerjakan secara segmen. Kalau seumpama kita hentikan total juga, maka dikhawatirkan akan menganggu penempatan barang yang masuk atau barang yang akan dikirim keluar Nunukan. Sehingga kami coba menyesuaikan dengan pola operasional kita di lapangan," ujarnya.

Dengan sisa waktu yang ada, Nafhan menduga proses pengerjaan diprediksi tidak akan sesuai target. Pihaknya tak menampik jika kondisi cuaca yang tak menentu dan faktor lahan yang masih beroperasi aktif adalah faktor utama yang patut dipertimbangkan. Sehingga, jika proses pembangunan iti nantinya akan diperpanjang, dirinya memastikan keputusan tersebut berada pada tingkat pimpinan di Pelindo Regional 4.

"Intinya kami menegaskan ke pihak pelaksana juga memaksakan kejar target mending maksimalkan proses pemadatan tanah, sehingga pemasangan paving bloknya juga maksimal. Karena kalau asal selesai juga, tiba-tiba besok tanahnya kembali bergelombang dan rusak, tentu yang rugi pihak pelaksana pekerjaan juga dan mau tidak mau kerja dua kali lagi. Minimal ini dimaksimalkan betul-betul, hingga mencapai angka ketahanan yang dipersyaratkan sehingga pekerjaan ini dapat dirasakan langsung oleh pengguna jasa kontainer di Nunukan," tegasnya

Ditambahkan, dalam pengerjaanya seluruh material didatangkan dari luar Kabupaten Nunukan, mengingat material yang digunakan sebagai lantai penempatan kontainer harus memenuhi standar yang telah ditetapkan dalam pekerjaan tersebut.

"Karena kondisi tekstur tanah di area kontainer itu labil, jadi untuk menghindari nantinya terjadi pergesaran lagi, maka telah dirancang sebaik mungkin sehingga dapat memaksimalkan aktivitas bongkar muat barang nantinya," tambahnya.

Pasca rampungnya pengerjaan dimaksud, Nafhan berharap dapat memaksimalkan aktivitas bongkar muat yang selama ini dikeluhkan para pengguna jasa kontainer. "Kami terus berupaya bagaimana pelayanan dan fasilitas Pelabuhan Nunukan dapat dirasakan baik oleh masyarakat Nunukan," pungkasnya.