Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak jenis sapi merupakan salah satu virus menular yang harus diwaspadai dan dicegah menjelang Iduladha 2023 ini.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik mengimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus bersinergi bersama masyarakat untuk mencegah penularan PMK.
"Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) itu harus bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, masyarakat dan antara pemerintahan di provinsi maupun kota," kata Rofik.
Menurutnya, ada beberapa opsi terkait pengendalian PMK pada hewan ternak. Seperti dengan menjaga kebersihan kandang hingga pengecekan kesehatan hewan secara berkala.
"Apakah sapi itu benar-benar higienis serta memiliki nutrisi yang baik? Itu tergantung dari cara pemeliharaannya," jelasnya.
Rofik menegaskan sapi yang masuk dari luar daerah itu wajib memiliki eartag sebagai tanda sudah divaksin dan identitas hewan ternak.
Ketika dilakukan scan pada barcode tersebut, sudah terlihat dari mana sapi berasal. Termausk umurnya berapa dan sudah mendapat vaksin dosis ke berapa.
"Makanya sekarang harus ada eartag kalau di telinga sapi sekarang ada barcodenya berwarna kuning untuk dilakukan scan," tutupnya. (adv)
DPRD Kota Samarinda
Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak jenis sapi merupakan salah satu virus menular yang harus diwaspadai dan dicegah menjelang Iduladha 2023 ini.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik mengimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus bersinergi bersama masyarakat untuk mencegah penularan PMK.
"Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) itu harus bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, masyarakat dan antara pemerintahan di provinsi maupun kota," kata Rofik.
Menurutnya, ada beberapa opsi terkait pengendalian PMK pada hewan ternak. Seperti dengan menjaga kebersihan kandang hingga pengecekan kesehatan hewan secara berkala.
"Apakah sapi itu benar-benar higienis serta memiliki nutrisi yang baik? Itu tergantung dari cara pemeliharaannya," jelasnya.
Rofik menegaskan sapi yang masuk dari luar daerah itu wajib memiliki eartag sebagai tanda sudah divaksin dan identitas hewan ternak.
Ketika dilakukan scan pada barcode tersebut, sudah terlihat dari mana sapi berasal. Termausk umurnya berapa dan sudah mendapat vaksin dosis ke berapa.
"Makanya sekarang harus ada eartag kalau di telinga sapi sekarang ada barcodenya berwarna kuning untuk dilakukan scan," tutupnya. (adv)
Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak jenis sapi merupakan salah satu virus menular yang harus diwaspadai dan dicegah menjelang Iduladha 2023 ini.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik mengimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terus bersinergi bersama masyarakat untuk mencegah penularan PMK.
"Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) itu harus bersinergi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, masyarakat dan antara pemerintahan di provinsi maupun kota," kata Rofik.
Menurutnya, ada beberapa opsi terkait pengendalian PMK pada hewan ternak. Seperti dengan menjaga kebersihan kandang hingga pengecekan kesehatan hewan secara berkala.
"Apakah sapi itu benar-benar higienis serta memiliki nutrisi yang baik? Itu tergantung dari cara pemeliharaannya," jelasnya.
Rofik menegaskan sapi yang masuk dari luar daerah itu wajib memiliki eartag sebagai tanda sudah divaksin dan identitas hewan ternak.
Ketika dilakukan scan pada barcode tersebut, sudah terlihat dari mana sapi berasal. Termausk umurnya berapa dan sudah mendapat vaksin dosis ke berapa.
"Makanya sekarang harus ada eartag kalau di telinga sapi sekarang ada barcodenya berwarna kuning untuk dilakukan scan," tutupnya. (adv)