Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Warga Sudah Pahami Rujukan Berjenjang, RSUD Panglima Sebaya Tak Lagi Dikomplain

RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. (Foto: Anas/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Warga Sudah Pahami Rujukan Berjenjang, RSUD Panglima Sebaya Tak Lagi Dikomplain

    PusaranMedia.com

    RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. (Foto: Anas/Pusaranmedia.com)

    Warga Sudah Pahami Rujukan Berjenjang, RSUD Panglima Sebaya Tak Lagi Dikomplain

    RSUD Panglima Sebaya Tanah Grogot. (Foto: Anas/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Humas RSUD Panglima Sebaya dr Ahmad Hadiwijaya menuturkan kunjungan pasien rawat jalan ataupun pasien umum yang tidak bisa dilayani klinik utama di Kabupaten Paser sudah berjalan dengan baik.

    Hal itu disebabkan kesadaran masyarakat menggunakan fasilitas kesehatan berjenjang yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan telah meningkat.

    "Warga kini sudah paham bahwa aturan BPJS Kesehatan yang mengharuskan rujukan berjenjang, dari puskesmas ke tipe rumah sakit tipe D atau klinik utama. Kita (RSUD Panglima Sebaya) tidak lagi  mendapatkan komplain lagi seperti di awal kenaikan status ke tipe B," tutur Hadiwijaya.

    Pasien dari puskesmas akan secara otomatis diarahkan ke Klinik Utama seperti Budi Mulia, Permata Bunda, dan Klinik Fatma Eva. Sebelum ke RSUD Panglima Sebaya akan ditentukan 1/3 dari kuota dari 10 pasien.

    Dikatakannya, RSUD Panglima Sebaya tidak secara khusus melakukan evaluasi terhadap  jumlah pasien yang datang ke klinik dari Puskesmas. 

    Hanya saja dari segi kunjungan pasien dari Puskesmas penerapannya masih serupa seperti sebelumnya. "Jadi lebih banyak diarahkan ke rumah Sakit. Untuk kunjungan ke rumah sakit terutama pasien rawat jalan didominasi oleh pasien kontrol pasca rawat inap," bebernya.

    Meski ada aturan tersebut, kunjungan ke RSUD Panglima Sebaya tidak berpengaruh apakah naik atau turun selama penerapan berlangsung. Diakuinya akhir-akhir ini, kunjungan tetap tinggi. 

    Pasien yang tak bisa dilayani di Klinik Utama seperti pasien syaraf, penyakit dalam, dan jantung. "Kalau untuk dokter jantung seminggu sekali datang atau setiap Selasa, sedangkan dokter urologi sampai sekarang belum ada," tutupnya.