Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Hari kedua proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Nunukan, Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan memastikan pelaksanaan PPDB berjalan lancar.
Kepala Disdik Nunukan Akhmad mengatakan, PPDB di SMP Negeri 1 Nunukan membludak, melebihi jumlah kouta yang akan diterima pada tahun ajaran 2023- 2024.
"Di SMP 1 Nunukan kami temukan data pendaftar sudah mencapai 450 orang, sementara jumlah kouta yang disiapkan hanya 288 orang untuk sembilan kelas yang dibuka. Dari data ini sudah sangat over load jumlah pendaftar di SMP 1 Nunukan," ujar Akhmad kepada pusaranmedia.com.
Dikatakan Akhmad, sejumlah sekolah di jenjang SMP lainnya masih banyak yang belum memenuhi kouta yang ditentukan. Seperti halnya, SMPN 2 Nunukan yang berlamat di Jalan Pembangunan, Nunukan Barat yang masih kekurangan pendaftar dan beberapa sekolah negeri dan swasta lainnya.
Ia berpesan kepada orang tua murid, agar tidak memaksakan hanya bertumpuh pada satu sekolah tertentu. "Kalau pengumuman nanti, pasti yang membludak tadi di SMP 1 akan lari juga ke SMP 2. Hanya saja, masih banyak sekolah yang justru masih sangat kekurangan pendaftar, khususnya sekolah swasta," bebernya.
Dirinya berharap, para orang tua juga tidak sepenuhnya melirik sekolah negeri tapi sebisa mungkin juga melirik dan mengisi sekolah-sekolah swasta yang ada di Nunukan. Karena menurut Akhmad, sekolah swasta yang ada juga memiliki keunggulan sendiri dalam mencetak siswa-siswinya.
"Sekarang sekolah swasta itu justru juga sudah banyak yang bagus, jadi jangan hanya berpikir kalau sekolah di negeri itu sudah bagus. Bisa jadi di sekolah swasta juga justru lebih baik lagi," harapnya.
Sementara untuk PPDB secara online, dikatakan Akhmad, hingga saat ini belum ada kendala yang begitu berarti. Karena, kendala yang ditemukan hanya kepada persoalan operator jaringan telekomunikasi untuk mengakses portal yang telah disiapkan oleh masing-masing sekolah.
Meski begitu, bagi para orang tua maupun wali murid yang tidak memahami alur pendaftaran maupun tidak memiliki perangkat untuk mengakses portal pendaftaran, Akhmad mengarahkan untuk dapat mendatangi sekolah masing-masing yang nantinya semua akan dibantu dan diarahkan oleh panitia yang telah dipersiapkan oleh sekolah.
"Jadi kalau ada orang tua yang tidak paham, atau tidak punya perangkat langsung datang saja ke sekolah. Sudah ada memang panitia yang akan membantu proses pendaftaran. Karena untuk SMP semua harus diakses melalui online tidak secara manual, kecuali untuk jenjang SD yang masih menggunakan sistem manual," pungkasnya.