Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN – PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan Timur menegaskan kelangkaan tabung gas LPG 3 Kilogram (Kg) disebabkan panic buying atau beli panik dengan jumlah banyak.
Ini disampaikan untuk menanggapi banyaknya keluhan masyarakat di Kota Balikpapan, mengenai kesulitan mendapatkan LPG 3 Kg bersubsidi.
Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra mengaku panic buying menjadi salah satu alasan ketersediaan tabung melon cepat habis di lapangan.
"Panic buying menjadi salah satu alasan juga ketersediaan di lapangan cepat habis. Pertamina memastikan bahwa kuota LPG 3 kg yang ditetapkan pemerintah akan cukup jika penggunaannya disesuaikan dengan aturan yang ada," ucapnya dalam keterangan press release, Rabu (5/7/2023).
Karena itu, Pertamina menghimbau kepada masyarakat yang memang berhak mendapatkan LPG 3 Kg bersubsidi untuk tidak panik agar stok di lapangan tetap terjaga.
PT Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan Timur juga menghimbau kepada masyarakat dengan ekonomi mampu untuk tidak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.
Selain itu, Pertamina juga mengingatkan kepada Lembaga penyalur resmi yaitu agen dan pangkalan LPG untuk tidak melakukan penyelewengan dan menaikkan harga di atas HET (harga eceran tertinggi) di lapangan. “Berbeda dengan LPG non subsidi yang stoknya banyak, LPG 3 kg bersubsidi memiliki jumlah penyaluran didasarkan pada kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat," ungkapnya.
Untuk wilayah Kota Balikpapan, kata dia, hingga akhir Juni 2023 telah tersalur sekitar 3 juta lebih tabung LPG dari kuota sebanyak 6 juta tabung di tahun 2023 atau over 8 persen dari kuota periode Januari-Juni 2023. "Hal ini juga sama dirasakan di seluruh wilayah Kalimantan Timur yang over kuota 8 persen dari total kuota Kaltim 2023 sebanyak 37 juta tabung telah tersalur 19 juta tabung,” bebernya.
Sejauh ini, Pertamina telah berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dan menetapkan beberapa hal seperti akan dilakukan penertiban kepada usaha-usaha di masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG 3 kg bersubsidi dan Pertamina juga akan melakukan pembinaan kepada agen dan pangkalan resmi LPG 3 kg yang tidak menyalurkan sesuai aturan. “Dari pemerintah kota juga akan kembali menawarkan program tukar tabung untuk ASN di Kota Balikpapan. Sementara dari Pertamina akan memberlakukan kepada seluruh pangkalan resmi LPG 3 kg untuk menjual produk non subsidi yaitu Bright Gas guna pemenuhan kebutuhan rumah tangga,” terangnya.
Dengan demikian, Pertamina mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi kelangkaan tabung gas melon tersebut. "Jika masyarakat membutuhkan informasi atau melaporkan lebih lanjut dapat menghubungi kontak Pertamina 135,” jelasnya.