Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Kelangkaan tabung gas LPG 3 kilogram masih menjadi permasalahan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam beberapa pekan terakhir ini.
Antrean panjang gas melon ini mengular di beberapa toko dan pengecer, salah satunya di Kecamatan Tenggarong. Puluhan warga rupanya rela mengantre sejak subuh demi mendapatkan LPG subsidi ini.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Arfan Boma buka suara soal fenomena kelangkaan tabung melon ini. Disperindag Kukar juga telah melakukan koordinasi dengan Pertamina soal kelangkaan gas LPG subsidi ini.
Dari data yang dipaparkan Boma, Kabupaten Kukar telah mengusulkan 33 ribu metrik ton kuota LPG 3 kilogram. Namun, pada tahun 2022 Kukar hanya mendapat jatah kuota LPG 3 kilogram sebesar 27.912 Metrik Ton.
Kuota LPG 3 kilogram ini kembali mendapat penyesuaian di tahun 2023. Kabupaten Kukar hanya mendapat 26.461 Metrik Ton, dan terjadi penurunan hingga 5,2 persen. “Kami sudah minta, sebagai operator penyalur yang ditunjuk Pertamina harus menjaga ketersediaan kuota hingga akhir tahun 2023,” tegasnya.
Disperindag Kukar juga tidak menutup mata terkait kelangkaan gas subsidi, mereka sudah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 15 agen se-Kukar. Tetapi sidak itu tak membuahkan hasil yang signifikan. Sebab, Disperindag Kukar tidak mempunyai kewenangan untuk menindak tegas para oknum nakal.
“Belum ada (temuan), kami pun tidak punya kewenangan untuk menindak. Sampai saat ini hanya menduga-duga, indikasinya mungkin saja ada kebocoran atau penimbunan,” kata Boma.
Boma hanya berpesan, jika ditemukan penyimpangan dalam penyaluran LPG subsidi, masyarakat dapat melaporkan ke kontak Pertamina di 135. “Sertakan bukti foto atau video pelanggaran Agen atau Pangkalan Resmi,” pesannya.
Salah seorang warga, Mega (28) mengeluhkan soal kelangkaan gas LPG 3 kilogram yang melanda Kukar ini, ia sudah merasakan sulitnya mencari tabung gas melon selama sebulan terakhir.
Ibu Rumah Tangga (IRT) ini mengaku tabung gas melon sudah menjadi barang langka yang berharga, khususnya di Tenggarong. “Kalau pun nemu harganya memang mahal, bisa ditebus Rp30-35 ribu untuk satu tabung,” tuturnya.