Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Kamaruddin Minta Pemkot Balikpapan Gerak Cepat Atasi Turunan Muara Rapak

Simpang Muara Rapak Balikpapan. (Foto: Dok.Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kota Balikpapan

    Kamaruddin Minta Pemkot Balikpapan Gerak Cepat Atasi Turunan Muara Rapak

    PusaranMedia.com

    Simpang Muara Rapak Balikpapan. (Foto: Dok.Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Kamaruddin Minta Pemkot Balikpapan Gerak Cepat Atasi Turunan Muara Rapak

    Simpang Muara Rapak Balikpapan. (Foto: Dok.Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Anggota DPRD Balikpapan, Kamaruddin Ibrahim mengaku pembagian jalur kendaraan berat dan ringan di jalan turunan Muara Rapak tidak efektif. Ini disampaikan Kamaruddin menanggapi terjadi kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di turunan tersebut, belum lama ini.

    Kamaruddin menyarankan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan harus gerak cepat mengatasi kejadian lakalantas agar tak berulang lagi.

    "Jadi pemerintah harus gerak cepat, bukan menunggu kecelakaan berikutnya. Peraturan Daerah (Perda) soal jam edar sudah ada, tapi tidak dilaksanakan," ucap Haji Aco sapaannya, Kamis (20/7/2023).

    Ia mengungkapkan terkait kukuhnya Pemkot Balikpapan mengusulkan fly over atau jalan layang sebagai alternatif jangka panjang dinilai kurang tepat.

    "Fly over di Rapak menurut kajian pusat tidak layak, Rapak itu menurut saya rekayasa lalu lintas dengan menggunakan jalan Pertamina (Jalan Panorama) dan membebaskan tanah pemerintah kota yangg sekarang masih berupa ruko-ruko di Rapak itu," ungkapnya.

    "Daripada fly over lebihh baik underpass," tambahnya.

    Karena itu, Komisi III DPRD Balikpapan akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk komunikasi lebih lanjut dengan dinas terkait. "Kita mau RDP dengan Dinas Perhubungan (Dishub) mas, Minggu depan," kata Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan ini.

    Meski demikian, dirinya menegaskan selama masih ada kendaraan berat yang lewat di situ dan pengaturan belum ditegakkan maka akan terjadi lagi. "Saya singkat aja mas, selama masih ada truk yang lewat di situ dan pengaturan belum di lakukan maka kejadian pasti akan terulang truk kecelakaan dengan alasan rem blong. Tinggal tunggu aja, tunggu kecelakaan berikutnya," tegasnya.

    Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan, Adwar Skenda Putra mengatakan kejadian lakalantas saat itu karena kendaraan kijang masuk di jalur truk.

    "Mobil itu ketika di turunan, sih kijang tiba-tiba rem sebenarnya sehingga truk itu kaget. Jadi jarak rem itu agak lumayan sampai 3 meter kabarnya nyenggol, tapi namanya barang besar nyenggolnya lumayan kena mobil kecil. Tetapi langsung cepat disterilkan karena langsung diselesaikan secara kekeluargaan," bebernya.

    "Evaluasi kita itu kendaraan di atas berat 10 ton itu sudah nggak boleh lagi masuk dalam kota, itu evaluasi paling besarnya sebenarnya," katanya.

    Dengan demikian, dirinya berharap fly over segera diwujudkan selain evaluasi tentang rekayasa jalan yang ada pembatasan jalan dua jalur tersebut.

    "Semoga dengan kejadian-kejadian ini masyarakat semakin paham bahwa itu ada jalur truk, makanya nanti kita tambahi lagi marka-markanya. Tapi mau dikasih fly over, jembatan layang, underpass kalau kita nggak tertib lalu lintas dengan rambu yang ada resikonya ya tetap ada," imbuhnya. (Adv)