Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Bulu Kucing Membuat Wanita Mandul, drh Annisaa Nofita: Itu Mitos

Bulu kucing tidak menyebabkan wanita mandul (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Health

    Bulu Kucing Membuat Wanita Mandul, drh Annisaa Nofita: Itu Mitos

    PusaranMedia.com

    Bulu kucing tidak menyebabkan wanita mandul (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Bulu Kucing Membuat Wanita Mandul, drh Annisaa Nofita: Itu Mitos

    Bulu kucing tidak menyebabkan wanita mandul (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan

    TENGGARONG - Masih banyak yang belum tahu kalau bulu kucing tidak membahayakan bagi perempuan. Informasi yang berkembang di masyarakat mempercayai bahwa hewan berbulu ini menyebabkan kemandulan atau tidak bisa hamil.

    Padahal fakta sebenarnya tidak demikian, bulu kucing menyebabkan mandul hanyalah mitos. Miskonsepsi ini harus diluruskan agar kucing tidak dituduh sebagai pemicu utama perempuan hamil mengalami keguguran atau tidak bisa mengandung. 

    Toksoplamosis adalah penyakit infeksi yang dikenal sebagai penyebab wanita mandul akibat kucing. Umumnya tokso tidak menyebabkan keluhan, tetapi dapat menjadi masalah kesehatan serius jika terjadi pada ibu hamil atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.

    Namun, perlu dicatat bahwa ibu hamil bisa terjangkit setelah kontak dengan feses kucing atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi parasit Toksoplasma gondii atau T gondii.

    Ibu hamil yang terjangkiti tokso bisa menularkan infeksi ke janinnya, yang mengganggu tumbuh kembang janin, meningkatkan risiko keguguran hingga kematian janin dalam kandungan.

    Dijelaskan drh Annisaa Nofita, mencegah tokso dapat dilakukan dengan memperhatikan dan menjaga kesehatan hewan peliharaan.

    Prinsipnya, pemelihara atau manusia juga harus menjaga kesehatan dirinya untuk menjaga daya tahan tubuh. Sebab, ada banyak penyakit yang bisa ditularkan dari manusia ke hewan. 

    “Prinsipnya bukan hanya hewan yang sehat, tapi kita juga, kenapa kita harus perhatiin kesehatan hewan peliharaan kita, karena ada banyak penyakit yang bisa ditularin ke hewan dari manusia,” jelas Drh Annisaa kepada pusaranmedia.com. 

    Rutin memeriksakan kesehatan pemelihara dan hewan yang dipelihara juga penting. Bila keduanya sehat, maka bisa hidup berdampingan dengan baik, sehat, aman tanpa perlu takut ketularan penyakit. 

    Kesalahpahaman soal bulu kucing menyebabkan mandul juga bukan cerita baru.  “Kalau orang nggak ngerti terus ngira kucingnya sakit dan dibuang, kadang begitu. Padahal kalau diobatin dan sehat bisa bareng (tinggal) sama kita. Kadang orang parnoan, kucing nanti (penyebab) nggak bisa hamil,” tuturnya. 

    Menurutnya, tidak masuk akal jika anabul membuat perempuan tidak bisa mengandung. Ini baru bisa terjadi jika hewan peliharaan yang sakit dibiarkan begitu saja, sampai akhirnya penyakitnya tertular ke manusia. Padahal, tokso bisa dihindari jika kucing tidak diberi makan daging mentah. 

    Selain itu, gunakan sarung tangan dan cuci tangan pakai sabun setelah membersihkan feses kucing, menjaga kebersihan kandang dan tempat kotoran kucing secara rutin setiap harinya.

    Rutin memandikan kucing dan berikan vaksin untuk cegah infeksi T gondii.  “Secara logika nggak masuk akal. Buktinya dokter hewan pada punya anak,” ucap drh Annisaa berseloroh. 

    “Kalau kucing sehat nggak masalah. Jadi orang taunya virus bulu kucing, padahal itu hoax, sebenarnya dari fesesnya,” timpalnya. 

    Tidak hanya dari feses kucing, manusia bisa terkena tokso dari makanan yang dikonsumsi. Biasanya dari sayuran yang kurang bersih, daging yang tidak matang atau sushi.

    "Makanan yang nggak matang-matang itu lebih berisiko dibanding melihara kucing sebenarnya,” pungkasnya.