Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kota Samarinda memiliki fasilitas Pojok Baca L'Samda untuk membantu program pembinaan dan meningkatkan minat baca bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Staf Pembinaan Kepribadian WBP Lapas Kelas II A Samarinda, Muhammad Khosim mengatakan Pojok Baca L'Samda juga merupakan perpustakaan ini memiliki sekitar 3.0000 eksemplar buku.
Di mana dalam memfasilitasi dan meningkatkan bahan bacaan, Lapas Kelas II A Samarinda bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
"Mereka yang mendistribusikan buku-bukunya, jadi seminggu dua kali diganti bukunya. Perpustakaan Nasional di Jakarta juga hibah buku ke kita, sehingga bukunya update terus," kata Khosim.
Khosim menuturkan, terbatasnya ruang gerak warga binaan tak menghalangi mereka memperoleh ilmu dari membaca buku. "Sangat efektif membunuh waktu mereka (warga binaan) jadi mereka bisa pinjam bawa ke blok atau baca di sini," ungkapnya.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan pasal 14 ayat 1, bahwa WBP berhak mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang.
Pojok Baca L'Samda menyediakan jenis buku yang cukup beragam. Keberadaan perpustakaan ini sendiri memiliki peranan penting dalam proses narapidana menuju pribadi lebih baik.
“Jenis bukunya beragam, sama seperti di perpustakan. Misal tentang keagamaan dan teknologi tepat guna, intinya tidak mengandung radikalisme dan terorisme, kita filter terlebih dulu,” jelasnya.
Salah satu warga binaan, Sugiyanto mengaku sangat senang dengan adanya salah satu fasilitas tersebut.
“Kita tetap bisa menambah wawasan, sering juga buku baru masuk dan yang jelas ramai juga yang membaca,” tutupnya.