Reporter : Umar Daud | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB - Gabungan Komisi DPRD Berau mengunjungi KONI Kaltim untuk mempercepat penyelesaian persoalan penolakan La Ode Ilyas sebagai Ketua Umum KONI Berau oleh 40 pengurus cabang olahraga (cabor).
Anggota DPRD Berau yang hadir di KONI Kaltim tersebut, yakni Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau Abdul Waris, Anggota Komisi III DPRD Berau Sakirman, Ketua Komisi II DPRD Berau Andi Amir, Sekretaris Umum KONI Kaltim, Akhmad Albert dan Ketua Harian KONI Kaltim, Husinsyah.
Anggota Komisi III DPRD Berau, Sakirman mengatakan kedatangan DPRD ke KONI Kaltim untuk meminta petinggi KONI turun tangan menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi.
Sebab, buntut dari tidak akurnya 40 cabor dengan La Ode Ilyas berdampak bagi pengembangan dan pembinaan atlet di Berau. Terakhir dana pembinaan cabor yang mencapai Rp 3 miliar dan operasional KONI Berau Rp 1 miliar tak bisa dicairkan karena persoalan tersebut.
“Kami berharap KONI Kaltim ke Berau membantu menyelesaikan persoalan ini, kalau terus dibiarkan berlarut-larut, kasihan atlet. Olahraga Berau tentu akan mengalami kemunduran," ujarnya, Kamis (3/8/2023).
Ia menyebut imbas persoalan tersebut sudah terasa, cabor yang mengutus atletnya berlaga di even provinsi maupun nasional terpaksa menggunakan dana pribadi atau swadaya. Apalagi kini atlet Berau yang meraih medali di Porprov Kaltim 2022 tengah disibukkan dengan Pra PON.
"Seperti ini tidak kita inginkan, apalagi dana yang sudah dikeluarkan itu juga belum tentu diganti pemerintah. Kalau kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, maka olahraga di Berau tidak akan pernah maju," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, Abdul Waris menambahkan, Pemkab Berau sangat konsisten mendukung penuh olahraga di Bumi Batiwakkal. Saat Covid-19 lalu, jika kabupaten lain memotong dana hibah untuk pengembangan olahraga sampai 70 persen, pemkab Berau hanya memangkas Rp 1 miliar dari total Rp 4 miliar.
"Pemerintah daerah itu sudah berkomitmen sejak dulu ingin memajukan olahraga, tapi sangat disayangkan jika hanya karena persoalan ini, semua sektor olahraga tidak berjalan dengan maksimal," singkatnya.
Lanjut Waris, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau juga tidak ingin mengambil risiko mengalokasikan anggaran ke KONI dan cabor karena hasil Musorkab tersebut dianggap masih belum diakui seluruh pengurus cabor. "Kami meminta ketegasan KONI Kaltim," ujarnya.
Ketua Harian KONI Kaltim, Husinsyah mengaku kepengurusan KONI Berau di bawah kepemimpinan La Ode Ilyas sudah sah, legal dan sesuai peraturan. "Pengangkatan La Ode Ilyas sebagai Ketua KONI Berau sudah sah dan sesuai ADRT," katanya.
Bahkan, lanjut Husinsyah, saat pelantikan beberapa bulan lalu, Bupati Berau juga memberikan pesan kepada La Ode Ilyas agar tidak rangkap jabatan sebagai Ketua KONI Berau serta memberi waktu tiga bulan sejak dilakukannya pelantikan untuk merangkul kembali 40 cabor tersebut.
"Kami masih menunggu, apakah La Ode bisa merangkul para cabor atau tidak, sampai batas waktu yang ditentukan," pungkasnya. Sekum KONI Kaltim, Akhmad Albert mengaku masalah anggaran, Dispora Berau bisa merealisasikannya, terutama kepada cabor dan atlet.
"Karena buat apa juga dibiarkan anggaran itu. Kalau memang sudah ada, cairkan saja untuk pembinaan. Kalau sampai dua pertiga dari 64 cabor sudah menyatakan tidak percaya, maka KONI Kaltim akan menyelamatkan KONI Berau untuk perbaikan," pungkasnya. (adv)