Reporter: Siswandi | editor: Bunyamin 

SANGATTA - Mahasiswa Kerja Kuliah Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) angkatan ke-XIX  berhasil membuat alat penjernih air sederhana untuk warga Desa Mandu Pantai Sejahtera, Kecamatan Sangkulirang, Kutim.

Koordinator Desa (Koordes) Mandu Pantai Sejahtera, Sakriadi Aldi mengaku bahwa alat penjernih air sederhana itu dari dibuat dari paralon dan bahan alami yang mudah didapatkan. 

Sebab, para mahasiswa KKN Stiper Kutim di Desa Mandu Pantai Sejahtera merasa prihatin dengan kualitas air di tempatnya, sehingga berinisiatif untuk membuatkan alat penjernih air sederhana dengan bahan yang mudah didapat. 

“Sehingga perlu adanya bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim terkait minimnya air bersih di desa tersebut, begitu pun DPRD yang menjabat. Paling tidak ada solusi untuk jangka panjang," tegas Sakriadi Aldi 

Ia berharap dengan inisiatif ini, dapat membantu masyarakat mendapat air bersih dengan mutu yang layak. "Insya Allah kalau tidak ada halangan, alat ini akan di uji pada hari 10 Agustus 2023 mendatang," jelasnya.

Kemudian, kata dia, bahan yang digunakan dalam pembuatan alat penjernih air ini di antaranya paralon, pasir silika, spons aquadine, mangan zeolite, kawat kassa dan karbon aktif. 

Aldi mengaku mangan zeolit berfungsi sebagai katalis dan saat bersamaan besi serta mangan yang ada dalam air teroksidasi membentuk ferri-oksida dan mangandioksida yang tak larut dalam air.

"Fungsi pasir silika adalah untuk menghilangkan kandungan lumpur atau tanah dan sedimen pada air minum atau air gunung pada industri pengolahan air," pungkasnya.