Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

BPR Berganti Nama Jadi Bank Samarinda, Fokus Melawan Rentenir Pelaku UMKM

Peluncuran nama dan logo baru dari PD BPR menjadi Bank Samarinda. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Bisnis

    BPR Berganti Nama Jadi Bank Samarinda, Fokus Melawan Rentenir Pelaku UMKM

    PusaranMedia.com

    Peluncuran nama dan logo baru dari PD BPR menjadi Bank Samarinda. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    BPR Berganti Nama Jadi Bank Samarinda, Fokus Melawan Rentenir Pelaku UMKM

    Peluncuran nama dan logo baru dari PD BPR menjadi Bank Samarinda. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Buniyamin 

    SAMARINDA - Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Samarinda resmi berubah logo serta nama menjadi PT Perseroda Bank Samarinda, Kamis, (24/8/2023).

    Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengatakan dengan manajemen baru tersebut, diharapkan Bank Samarinda dapat kembali melahirkan semangat baru pada usaha perbankan. Sehingga dari waktu ke waktu perkembangnnya semakin positif.

    "Kami harus memberikan kesempatan kepada Bank Samarinda untuk memperbaiki manajemen lama, pilih segmentasi yang realistis dan konsisten, bangun komitmen bersama-sama terhadap pertumbuhan Bank Samarinda hingga terus meningkat," kata Andi Harun.

    Tak hanya itu, Andi mengusulkan agar Bank Samarinda dapat melakukan perluasan atau ekspansi agar bisnisnya dapat mecakup hingga se-Kalimantan Timur, bukan hanya di Kota Tepian saja.

    Namun, ia tetap meminta kepada manajemen Bank Samarinda agar dapat berkomitmen pada sektor usaha mikro dan ultra mikro dengan menghindari dahulu segmentasi menengah ke atas.

    "Nanti kalau sudah sehat bertumbuh semakin bagus baru mulai naik kelas. Karena bisnis itu harus pendekatannya campur yaitu konservatif dan  progresif. Tidak bisa langsung progresif. Capai dulu di bagian konservatif kemudian bisa melanjutkan ke progresif," ujarnya.

    Direktur Utama Bank Samarinda, Tony Noviandi menjelaskan memiliki program dengan menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Di mana, pelaku UMKM dapat mengajukan kredit pinjaman dengan menawarkan suku bunga enam persen.

    "Suku bunganya sama dengan bank konvensional lainnya. Komitmen saya bersama Wali Kota ingin lebih ke pelaku UMKM karena tujuan awal Bank samarinda untuk melawan rentenir," kata Tony. 

    Tony berkomitmen Bank Samarinda akan dapat terus memberikan sumbangsih Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Sebelum ada permasalahan, kita bahkan bisa menyetor lebih dari Rp 10 miliar ke PAD. Kami kan bukan barang baru, tapi tidak branded saja. Setidaknya, bisa terkenal di Kota Samarinda dulu," ungkapnya.

    Kendati demikian, Bank Samarinda berencana akan membuka  kantor Kas di Kecamatan Palaran dan Kecamatan Loa Janan Ilir yang akan digarap pada 2024 mendatang.