Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
logo

Kondisi Kolam Renang Kakaban Aquatic Memprihatinkan, Air Berwarna Hijau

Kondisi Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang nampak menghijau. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

Reporter: Umar Daud | Editor: Buniyamin

TANJUNG REDEB - Masyarakat Kabupaten Berau mengeluhkan sarana dan prasarana (Sapras) Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang kini terlihat tidak terurus.

Kolam renang eks arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kaltim tersebut tampak berwarna hijau atau seperti sudah berlumut. 

Belum lagi persoalan wahana dan gazebo yang sudah usang, lantai kramik pinggir kolam renang banyak yang pecah termakan usia dan belum mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Benny Hedryantho mengaku sempat mendengar keluhan tentang warna kolam renang yang berubah menjadi hijau.

Namun, ia membantah perubahan warna bukan karena tidak terurusnya, melainkan karena mesin penyaring air yang sudah beberapa tahun belum dilakukan perawatan.

"Kita rawat terus secara berkala. Kalau masalah menghijau, kami sedang melakukan perawatan mesin filter. Mungkin karena mesin sudah beberapa tahun belum mendapat perawatan," ujarnya kepada pusaranmedia.com, Senin (11/9/2023).

Ia memaparkan keseluruhan mesin yang digunakan untuk memfilter air kolam berjumlah tiga unit dan pihaknya masih melakukan evaluasi dengan mengundang PDAM serta ahli perbaikan mesin guna memastikan perbaikan tersebut.

Lanjut dia, sementara perbaikan dilakukan pihaknya hanya membuka kolam bagian anak-anak dan pemanasan. Sedangkan kolam prestasi dan lompar indah akan ditutup sembari menunggu pergantian mesin filter air rampung dilakukan.

"Tiga mesin yang ada mau kita ganti filternya, terus tabung nifibernya itu diresin kembali luar dalam supaya kolam bisa kembali normal. Jadi sementara waktu kita alihkan masyarakat ke kolam pemanasan dan anak-anak saja dulu," tuturnya.

Sementara untuk perbaikan sarananya akan dimulai dari gazebo dan lantai yang pecah, sebab ada keluhan warga yang mengaku terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan kramik. "Dari segi pembiayaan itu sangat besar, jadi kita mulai membenahi pelan-pelan," imbuhnya.

Untuk sumber dana perbaikan sendiri berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Perubahan.

Namun, anggaran yang dikucurkan masih tergolong cukup sedikit, yakni Rp200 Juta saja dan pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan ringan terlebih dahulu. "Prioritas kami perbaikan mesin. Tapi dari segi pembiayaan keseluruhan itu sangat besar," ungkapnya.

Ia berharap dengan anggaran tersebut bisa memberikan dampak terhadap kolam renang Kakaban Aquatic tersebut.

"Jika saprasnya memadai dan peminat meningkat, kemungkinan bisa kita naikan reteibusinya. Ini juga bisa meingkatkan PAD Berau," tandasnya.

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Kondisi Kolam Renang Kakaban Aquatic Memprihatinkan, Air Berwarna Hijau

    PusaranMedia.com

    Kondisi Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang nampak menghijau. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Umar Daud | Editor: Buniyamin

    TANJUNG REDEB - Masyarakat Kabupaten Berau mengeluhkan sarana dan prasarana (Sapras) Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang kini terlihat tidak terurus.

    Kolam renang eks arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kaltim tersebut tampak berwarna hijau atau seperti sudah berlumut. 

    Belum lagi persoalan wahana dan gazebo yang sudah usang, lantai kramik pinggir kolam renang banyak yang pecah termakan usia dan belum mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

    Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Benny Hedryantho mengaku sempat mendengar keluhan tentang warna kolam renang yang berubah menjadi hijau.

    Namun, ia membantah perubahan warna bukan karena tidak terurusnya, melainkan karena mesin penyaring air yang sudah beberapa tahun belum dilakukan perawatan.

    "Kita rawat terus secara berkala. Kalau masalah menghijau, kami sedang melakukan perawatan mesin filter. Mungkin karena mesin sudah beberapa tahun belum mendapat perawatan," ujarnya kepada pusaranmedia.com, Senin (11/9/2023).

    Ia memaparkan keseluruhan mesin yang digunakan untuk memfilter air kolam berjumlah tiga unit dan pihaknya masih melakukan evaluasi dengan mengundang PDAM serta ahli perbaikan mesin guna memastikan perbaikan tersebut.

    Lanjut dia, sementara perbaikan dilakukan pihaknya hanya membuka kolam bagian anak-anak dan pemanasan. Sedangkan kolam prestasi dan lompar indah akan ditutup sembari menunggu pergantian mesin filter air rampung dilakukan.

    "Tiga mesin yang ada mau kita ganti filternya, terus tabung nifibernya itu diresin kembali luar dalam supaya kolam bisa kembali normal. Jadi sementara waktu kita alihkan masyarakat ke kolam pemanasan dan anak-anak saja dulu," tuturnya.

    Sementara untuk perbaikan sarananya akan dimulai dari gazebo dan lantai yang pecah, sebab ada keluhan warga yang mengaku terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan kramik. "Dari segi pembiayaan itu sangat besar, jadi kita mulai membenahi pelan-pelan," imbuhnya.

    Untuk sumber dana perbaikan sendiri berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Perubahan.

    Namun, anggaran yang dikucurkan masih tergolong cukup sedikit, yakni Rp200 Juta saja dan pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan ringan terlebih dahulu. "Prioritas kami perbaikan mesin. Tapi dari segi pembiayaan keseluruhan itu sangat besar," ungkapnya.

    Ia berharap dengan anggaran tersebut bisa memberikan dampak terhadap kolam renang Kakaban Aquatic tersebut.

    "Jika saprasnya memadai dan peminat meningkat, kemungkinan bisa kita naikan reteibusinya. Ini juga bisa meingkatkan PAD Berau," tandasnya.

    Kondisi Kolam Renang Kakaban Aquatic Memprihatinkan, Air Berwarna Hijau

    Kondisi Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang nampak menghijau. (Foto: Umar Daud/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Umar Daud | Editor: Buniyamin

    TANJUNG REDEB - Masyarakat Kabupaten Berau mengeluhkan sarana dan prasarana (Sapras) Kolam Renang dan Water Boom Kakaban Aquatic yang kini terlihat tidak terurus.

    Kolam renang eks arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kaltim tersebut tampak berwarna hijau atau seperti sudah berlumut. 

    Belum lagi persoalan wahana dan gazebo yang sudah usang, lantai kramik pinggir kolam renang banyak yang pecah termakan usia dan belum mendapatkan perhatian lebih dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

    Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Berau, Benny Hedryantho mengaku sempat mendengar keluhan tentang warna kolam renang yang berubah menjadi hijau.

    Namun, ia membantah perubahan warna bukan karena tidak terurusnya, melainkan karena mesin penyaring air yang sudah beberapa tahun belum dilakukan perawatan.

    "Kita rawat terus secara berkala. Kalau masalah menghijau, kami sedang melakukan perawatan mesin filter. Mungkin karena mesin sudah beberapa tahun belum mendapat perawatan," ujarnya kepada pusaranmedia.com, Senin (11/9/2023).

    Ia memaparkan keseluruhan mesin yang digunakan untuk memfilter air kolam berjumlah tiga unit dan pihaknya masih melakukan evaluasi dengan mengundang PDAM serta ahli perbaikan mesin guna memastikan perbaikan tersebut.

    Lanjut dia, sementara perbaikan dilakukan pihaknya hanya membuka kolam bagian anak-anak dan pemanasan. Sedangkan kolam prestasi dan lompar indah akan ditutup sembari menunggu pergantian mesin filter air rampung dilakukan.

    "Tiga mesin yang ada mau kita ganti filternya, terus tabung nifibernya itu diresin kembali luar dalam supaya kolam bisa kembali normal. Jadi sementara waktu kita alihkan masyarakat ke kolam pemanasan dan anak-anak saja dulu," tuturnya.

    Sementara untuk perbaikan sarananya akan dimulai dari gazebo dan lantai yang pecah, sebab ada keluhan warga yang mengaku terluka karena tidak sengaja menginjak pecahan kramik. "Dari segi pembiayaan itu sangat besar, jadi kita mulai membenahi pelan-pelan," imbuhnya.

    Untuk sumber dana perbaikan sendiri berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah (APBD) Perubahan.

    Namun, anggaran yang dikucurkan masih tergolong cukup sedikit, yakni Rp200 Juta saja dan pihaknya hanya bisa melakukan perbaikan ringan terlebih dahulu. "Prioritas kami perbaikan mesin. Tapi dari segi pembiayaan keseluruhan itu sangat besar," ungkapnya.

    Ia berharap dengan anggaran tersebut bisa memberikan dampak terhadap kolam renang Kakaban Aquatic tersebut.

    "Jika saprasnya memadai dan peminat meningkat, kemungkinan bisa kita naikan reteibusinya. Ini juga bisa meingkatkan PAD Berau," tandasnya.