Reporter: Diansyah | Editor: Buniyamin
NUNUKAN - Rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Mansapa hingga saat ini terus berproses, tahapan demi tahapan terus berlanjut.
Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid memastikan rencana pembangunan pelabuhan perikanan pertama di Kalimantan Utara (Kaltara) itu telah masuk dalam green book Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (KemenPPN/Bappenas).
"Jadi untuk PPN itu pekerjaan Pemprov Kaltara dan Pusat. Kita di kabupaten hanya memfasilitasi lahan saja, dan informasinya sudah masuk dalam green book Bappenas," ujar Laura kepada pusaranmedia.com.
Dikatakan Laura, tim kajian pembangunan PPN beberapa waktu lalu juga telah diturunkan untuk membuat kajian baik dampak dan keuntungan ketika hadirnya pembangunan tersebut.
"Sudah ada tim ahli dari mereka juga yang turun, jadi kita tinggal tunggu saja apa hasilnya. Karena itu nantinya disampaikan ke Bappenas dan kita tunggu apa informasi dari Bappenas, yang jelas semua tahapan sudah selesai di Nunukan dan tinggal berproses di Bappenas," ujarnya.
Seperti diketahui, belum lama ini Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) juga telah berkunjung di Nunukan dalam rangka mendengarkan secara langsung gambaran dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan dan Stakaholder terkait serta kunjungan lapangan di lokasi rencana Pembangunan PPN Mansapa di Kelurahan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan.
Kunjungan Tim Social and Environmental Safeguards TRTA ADB ini, disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Serfianus, bertujuan untuk menentukan faktor kunci untuk mengkategorikan tingkat dampak perlindungan sosial dan lingkungan, mengidentifikasi potensi masalah dalam lingkup kegiatan proyek untuk menghindari risiko sejak awal tanpa mengorbankan tujuan pembangunan dan memperkenalkan persyaratan ADB dan membandingkannya dengan persyaratan nasional dan lokal, serta implikasinya terhadap proyek.
"Atas nama pemerintah tentu kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim ADB yang telah berkunjung ke Nunukan serta berharap apa yang telah didiskusikan dapat berjalan dengan baik dan terwujud cita-cita membangun kawasan perbatasan sebagai beranda terdepan NKRI," ucap Serfianus.
Senior Safeguards Specialist Resettlement pada ADB, Indah Setyawati mengatakan bahwa kunjungannya itu merupakan penilaian awal dari pihak ADB yang berhubungan masalah lingkungan dan sosial.
"Ini adalah kunjungan yang sifatnya masih awal sekali, kami pihak ADB harus memastikan lokasi-lokasi yang akan diajukan kepada ADB untuk peminjaman dari Pemerintah Indonesia," ungkapnya.
Dikatakan Indah, tujuan utamanya adalah melakukan peninjauan awal sehubungan dengan masalah-masalah lingkungan dan sosial karena dengan kunjungan itu diharapkan pihak ADB mendapatkan gambaran kondisi lapangan dari setiap pelabuhan yang hendak diajukan untuk diberikan pinjaman.
"Apabila proyek ini nanti disetujui dan pembangunannya akan dilaksanakan, tidak hanya harus memenuhi peraturan-peraturan dari Pemerintah Indonesia sendiri tetapi juga peraturan-peraturan dari pihak ADB sebagai pemberi pinjaman," pungkasnya.