Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Meriahnya Acara Beseprah, Kawasan Depan Museum Dipadati Warga Tenggarong 

Beseprah dalam rangkaian Erau Adat Pelas Benua 2023 (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Meriahnya Acara Beseprah, Kawasan Depan Museum Dipadati Warga Tenggarong 

    PusaranMedia.com

    Beseprah dalam rangkaian Erau Adat Pelas Benua 2023 (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Meriahnya Acara Beseprah, Kawasan Depan Museum Dipadati Warga Tenggarong 

    Beseprah dalam rangkaian Erau Adat Pelas Benua 2023 (Foto: Lodya/pusaranmedia.com)

    Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan 

    TENGGARONG - Hari ketiga Erau Adat Pelas Benua dirangkai dengan Beseprah yang dilaksanakan di depan Keraton atau Museum Mulawarman, Selasa (26/9/2023). 

    Beseprah dimulai pukul 08.00 Wita, ditandai dengan pemukulan kentongan/telotok oleh Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura XXI Adji Muhammad Arifin bersama Bupati Kukar Edi Damansyah dan unsur Forkopimda. 

    Kawasan depan Museum Mulawarman dipadati masyarakat, mulai dari kerabat kerajaan, para pejabat hingga masyarakat berbondong-bondong datang untuk menyantap makanan khas Kutai. Mulai depan Planetarium sampai depan Pasar Seni terhampar terpal yang dilapisi kain putih. 

    “Ini juga rangkaian Erau, beseprah atau makan bersama adalah jamuan atau simbolis doa yang dipanjatkan Sultan agar bisa selalu mengayomi rakyatnya, dan merasakan apa yang dirasakan rakyatnya,” ucap Kerabat Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura, sekaligus Ketua Panitia Erau, Heriansyah. 

    Ada pesan moral yang diselipkan dalam tradisi beseprah, yakni seorang pemimpin yang harus selalu dekat dan membaur dengan rakyatnya. Karena di momen ini, semua kalangan tanpa memandang status jabatan duduk bersila sama rendah untuk sama-sama menyantap hidangan.  “Pihak kesultanan dan pemerintah daerah akan terus menjaga tradisi rakyat Kukar yang sudah mengakar ini,” ucapnya. 

    Beseprah sudah dilaksanakan sejak abad ke-13, masa kepemimpinan Raja Aji Batara Angung Dewa Sakti. Tamu undangan dan masyarakat yang datang duduk dengan bersila menyantap hidangan yang disediakan. 

    Berbagai jenis makanan khas Kutai tersaji. Mulai nasi kuning, nasi kebuli, kelepon, botok, putu labu, sanga hubi (ubi goreng), dan jenis kuliner lain. Dulunya, Beseprah dilakukan oleh sultan yang berkuasa. Hadirnya tradisi ini sebagai jamuan persembahan bagi rakyatnya. 

    Seiring berjalannya waktu, momen ini menjadi ajang makan bersama yang bertujuan mempererat silaturahmi dan menghilangkan segala strata sosial.