Reporter: Lodya Astagina | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - DPRD Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar rapat paripurna dengan agenda Mendengarkan Pidato Bupati Kukar Dalam Rangka Memperingati HUT Kota Tenggarong ke-241, Rabu (27/9/2023).
Rapat paripurna dimulai pukul 11.00 WITA di ruang sidang utama DPRD Kukar. Ruang sidang dipenuhi tamu undangan yang mengenakan pakaian beskap, takwo maupun miskat.
Rangkaian rapat paripurna diawali dengan Tari Gantar dan Ngapeh soal kondisi Kukar, dilanjut dengan rapat paripurna yang dibuka Ketua DPRD Kukar, Abdul Rasid.
Rasid atas nama DPRD Kukar turut mengucapkan dirgahayu Kota Tenggarong ke-241 tahun dan berdoa agar di usia yang sudah dewasa ini, Tenggarong bisa semakin memberikan struktur kebijakan daerah yang proporsional dan profesional.
Ia berharap agar masyarakat bisa meningkatkan rasa cinta terhadap budaya daerah dan saling bahu-membahu memajukan pembangunan Kukar agar sejahtera.
“Bersama-sama dengan tekad kuat mewujudkan harapan dan cita-cita pembangunan yang lebih baik untuk kota yang kita cintai,” kata Rasid.
Bupati Kukar, Edi Damansyah mengaku di usia ke-241 ini, Kota Tenggarong bisa semakin maju dan berkembang untuk pembangunan yang lebih bermartabat serta berkeadilan, yang diikuti dengan kehidupan masyarakat yang sejahtera dan berbahagia.
Ia juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada DPRD Kukar dan seluruh elemen masyarakat yang sudah ikut membantu menyukseskan program-program pembangunan daerah.
“Terima kasih sudah bekerja sama, membantu sesuai kapasitas, bidang dan kewenangannya masing-masing,” tuturnya.
Selanjutnya, Edi juga secara singkat menyampaikan sejarah Kota Tenggarong sebagaimana tertuang dalam arsip sejarah Kukar.
Dirinya juga membacakan perkembangan pembangunan di Kukar saat ini, baik yang sedang maupun sudah terealisasi.
Dijelaskannya, Tenggarong sebagai ibu kota Kukar dan juga pusat pemerintahan Kukar terus berbenah. Seperti melakukan perbaikan tata kota yang diiringi dengan peningkatan kualitas layanan, khususnya fasiltas umum, pendidikan, kesehatan, perdagangan dan jasa.
Keseluruhannya didesain secara gradual dan terintegrasi dengan mengarah pada pembentukan karakter wilayah kota yang modern, dengan tidak meninggalkan kearifan lokal.
“Ini bagian dari upaya kita bersama untuk mewujudkan salah satu kebijakan pembangunan kewilayahan yang ada dalam RPJMD Kukar 2021-2026, yakni mewujudkan Tenggarong sebagai pusat sejarah dan budaya,” sebutnya.
Edi optimis ke depan Tenggarong menjadi kota yang identik dengan pengembangan budaya nusantara, didukung pelestarian peninggalan sejarah sebagai pemantik daya saing daerah untuk menjadi destinasi wisata unggulan di sekitar IKN. (Adv)