Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Pemadaman bergilir yang terjadi di Pulau Nunukan dan Sebatik akibat krisis daya listrik sejak Juni hingga Oktober 2023 ini, bakal segera teratasi.
Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Nunukan mengajak secara khusus sejumlah awak media untuk melihat secara langsung proses penempatan mesin baru dengan daya 1x2 MW yang diklaim akan mengatasi defisit daya akibat rusaknya dua unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Nunukan dan menurunnya tekanan gas di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Sebaung.
Kepala ULP PLN Nunukan Ferry Kurniawan menyampaikan, keberadaan mesin tambahan pembangkit di PLTD Sei Bilal dengan daya dua MW telah tiba akan segera dilakukan instalasi oleh teknisi PLN.
"Mesin dua MW yang kita tunggu sudah tiba dan sementara kita lakukan penempatan dulu sembari kita lakukan pemeriksaan juga," ujarnya.
Dikatakan Ferry, proses pemasangan hingga instalasi akan memakan waktu hingga beberapa pekan kedepan, dan diharapkan pemasangan rampung pada Jumat (13/10/2023) ini.
"Kita targetkan satu mesin bisa kita operasikan 13 Oktober mendatang. Semoga dengan beroperasinya mesin itu segera mengatasi persoalan kelistrikan di Nunukan, sehingga dengan tambahan daya satu MW itu kita sudah bisa menutupi daya yang mengalami defisit," ungkapnya.
Setelah teratasinya defisit daya ini, lanjut Ferry, akhir Oktober mendatang satu unit mesin lainnya juga akan dioperasikan. Sehingga dengan penambahan dua MW tersebut, Nunukan telah memiliki cadangan satu MW yang diperuntukkan jika terjadi penurunan daya.
"Kami memohon doa juga, agar proses pemasangan hingga pengoperasian dua unit mesin ini berjalan dengan lancar dan bisa kita atasi pemadaman bergilir yang sudah melanda kita semua. Kami juga ingin memastikan bahwa kami di PLN tidak tinggal diam dan telah bekerja maksimal menjaga kestabilan listrik untuk kita distribusikan ke masyarakat dengan kemampuan daya yang ada," bebernya.
Ditambahkan, kondisi mesin baru yang didatangkan dari Tarakan ini dipastikan masih dalam kondisi gress mengingat baru beroperasi selama 7.000 jam atau telah digunakan selama satu tahun di PLTD Tarakan.
"InsyaAllah mesin ini masih dalam kondisi prima karena baru beroperasi 7.000 jam sementara mesin-mesin kita di PLTD Sei Bilal itu sudah beroperasi 39.000 jam. Sehingga dengan tambahan mesin ini kita upayakan sudah mengatasi krisis listrik di Nunukan," pungkasnya.