Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin
TENGGARONG - Peringatan Hari Jantung Sedunia di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diperingati dengan kegiatan bakti sosial bersama masyarakat Kota Raja Tenggarong.
RSUD AM Parikesit bekerjasama dengan organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Persatuan Ahli Gizi (Persagi), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) menggandeng Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Kukar dan Dinas Kesehatan (Dinkes).
Mereka saling bersinergi memperingati Hari Jantung Sedunia dan mengajak masyarakat Kukar untuk meningkatkan kesadaran dan menjaga jantung masing-masing, mengingat penyakit jantung bisa menyerang siapa saja.
Ketua IDI Kukar, Arif Risdianto mengaku berbagai rangkaian kegiatan digelar untuk memperingati Hari Jantung Sedunia 2023. Seperti giat bakti sosial yang terpusat di Creative Park, saat Car Free Day (CFD) pada Minggu (8/10/2023) lalu.
Agenda yang disiapkan bagi masyarakat adalah memberikan konsultasi kesehatan gratis dengan menghadirkan dokter spesialis jantung. Masyarakat juga bisa melakukan konsultasi soal gizi, konsultasi fisioterapi, konsultasi MCU, pemeriksaan tensi dan GDS.
“Konsultasi kesehatan ini diberikan tanpa ada biaya, gratis bagi masyarakat Kukar. Ada skrining PTM, pemeriksaan tensi, gula darah, asam urat dan kolesterol,” kata Arif.
Selain itu, ada talk show kesehatan yang mengangkat topik jantung koroner dan gagal jantung. Dalam talk show ini dihadirkan langsung narasumber yang ahli di bidangnya, yakni Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr Miftahul Afandi bersama dr Yoga Alfian Noor dan Ketua YJI Kukar Maslianawati Edi Damansyah.
Dalam giat tersebut juga dilakukan program Menari atau Meraba Nadi Sendiri, yaitu ajakan kepada masyarakat untuk mendeteksi denyut nadi secara dini dan mandiri. Caranya dengan meraba nadi di pergelangan tangan dengan jari telunjuk, tengah dan manis tonjolan tulang di bagian bawah pangkal ibu jari.
Hitung denyutan dalam 1 menit, jika denyutan dirasakan tidak teratur atau jumlahnya lebih dari 100 atau kurang dari 60, waspadai gangguan irama jantung.
Apabila anda menemukan kecurigaan tersebut, maka bisa langsung melakukan konsultasi lebih lanjut ke dokter umum di fasilitas kesehatan terdekat, atau ke dokter spesialis jantung.