Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Calon Jemaah Haji yang Divaksin Sinovac Terancam Gagal Berangkat 

Kepala Kemenang Kota Balikpapan, H. Johan Marpaung (foto : istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Calon Jemaah Haji yang Divaksin Sinovac Terancam Gagal Berangkat 

    PusaranMedia.com

    Kepala Kemenang Kota Balikpapan, H. Johan Marpaung (foto : istimewa)

    Calon Jemaah Haji yang Divaksin Sinovac Terancam Gagal Berangkat 

    Kepala Kemenang Kota Balikpapan, H. Johan Marpaung (foto : istimewa)

    Reporter: Adhi  |  Editor: Supiansyah

    BALIKPAPAN - Menyusul kabar belum tersertifikasinya vaksin Covid-19 produksi Sinovac, di Badan Kesehatan Dunia (WHO), menjadikannya tak masuk dalam syarat untuk mengikuti ibadah haji di Arab Saudi. Sementara, hampir semua calon jemaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini, sudah selesai diberikan vaksinasi Covid-19 produksi Sinovac asal Cina tersebut.

    Menanggapi hal itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Balikpapan, Johan Marpaung, mengatakan hingga saat ini masih menunggu kepastian kabar dari rencana pemerintah Arab Saudi yang melarang calon jemaah haji asal Indonesia karena divaksin Sinovac. "Sampai saat ini kami belum menerima penjelasan baik dari Kanwil ataupun Pusat," terangnya, Minggu (18/4/2021)

    Menurutnya, saat ini Pemerintah Indonesia masih berupaya berkomunikasi untuk meyakinkan Arab Saudi agar calon jemaah Indonesia diperbolehkan mengikuti pelaksanaan ibadah haji di sana.  "Pemerintah Indonesia sedang berupaya meyakinkan Pemerintah Arab Saudi bahwa penggunaan vaksin Sinovac yang sudah digunakan bagi calon jemaah haji di Indonesia itu sudah aman," kata H. Johan.

    Secara administrasi, sambung Johan, sebanyak 527 calon jemaah haji asal Kota Balikpapan sudah siap untuk diberangkatkan musim haji tahun ini, hanya tinggal menunggu saja keputusan dari pemerintahan Arab Saudi.  "Saat ini sudah siap, kalau ada keputusan dari Arab Saudi, baru kita action," lanjutnya.

    Namun jika ternyata keputusan akhirnya Kerajaan Arab Saudi itu tetap melarang penggunaan vaksin Sinovac, Ia mengungkapkan siap menjalankan arahan yang akan diberikan selanjutnya. "Kalau nanti dari Pemerintah Arab Saudi memang mengharuskan penggunaan vaksin selain Sinovac, mau tidak mau kita harus mengikuti," tuturnya.