Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Bangkitkan Ekonomi Daerah, Forum UKM Era Baru Buat Pasar Ramadan di Wisbel Tanah Grogot 

Ketua Harian Forum UKM Era Baru Muhammad Rizal (kiri) bersama Sekretaris Syamsul Bahri (kanan) (foto: anas/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Bangkitkan Ekonomi Daerah, Forum UKM Era Baru Buat Pasar Ramadan di Wisbel Tanah Grogot 

    PusaranMedia.com

    Ketua Harian Forum UKM Era Baru Muhammad Rizal (kiri) bersama Sekretaris Syamsul Bahri (kanan) (foto: anas/pusaranmedia.com)

    Bangkitkan Ekonomi Daerah, Forum UKM Era Baru Buat Pasar Ramadan di Wisbel Tanah Grogot 

    Ketua Harian Forum UKM Era Baru Muhammad Rizal (kiri) bersama Sekretaris Syamsul Bahri (kanan) (foto: anas/pusaranmedia.com)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Supiansyah

    TANA PASER - Sebagai upaya dalam penguatan ekonomi mikro daerah, maka bulan suci Ramadan menjadi sebuah peluang pendapatan yang cukup tinggi. Hal ini dipengaruhi kebiasaan masyarakat yakni peningkatan cara konsumsi warga menjelang berbuka puasa dan saat bersantap saur. 

    "Kami Forum UKM Era Baru menjadikan Ramadan sebagai pelung untuk membangkitkan ekonomi warga akibat terdampak Covid-19," ujar Sekretaris Forum UKM Era Baru Syamsul Bahri, Senin (19/4/2021). 

    Forum UKM Era Baru merupakan organisasi menaungi para pelaku UMKM di Wisata Belanja (Wisbel), jalan modang Kecamatan Tanah Grogot. Di mana selama Ramadan para pelaku UMKM mayoritas berjualan takjil. 

    “Karena pandemi, saat ini perekonomian masyarakat semakin memburuk, makanya disini kami mencoba untuk mengajak membangkitkan kembali perekonomian masyarakat. Salah satunya melalui UMKM. Makanya di sini kami mengadakan konsep Kampung Ramadan yang diisi langsung oleh para pelaku UMKM di Kabupaten Paser,” ujanya. 

    Lebih lanjut Syamsul Bahri menjelaskan bahwa untuk dapat berjualan di Wisbel pedagang mesti membayar retribusi lapak di dalam Kampung Ramadan sebesar Rp700 ribu selama satu bulan atau bulan Ramadan. Dikatakannya, dari pungutan tersebut digunakan untuk penyediaan fasilitas air bersih, fasilitas umum, protokol kesehatan, kebersihan, keamanan atau wakar, dan listrik.

    Syamul berkata jika penentuan harga sewa lapak  bukan serta merta pengelola yang menetapkan namun atas kesepakan bersama dengan dengan pelaku UMKM atau pedagang yang berminat untuk berjualan di kampung Ramadan.

    "Kami mengundang para pelaku UMKM dan orang yang akan berdagang dalam penentuan tarif retribusi yang Rp700 ribu tersebut, dan alhamdulilah mereka semua menerima atas paparan kami," dia menegaskan.

    Ia pun melanjutkan, jika pihaknya melakukan penarikan berdasarkan kebutuhan, atau keperluan di lapangan. Bahkan sebelum menggunakan lokasi tersebut, forum era baru telah berkomunikasi dengan Dinas Pemuda, Pariwisata dan Olahraga Paser dengan membayar sewa lokasi sebesar Rp2,5 juta selama satu bulan, untuk area tengah Wisbel sebagai pasar Ramadan. 

    "Untuk pasar Ramadan berbeda tempat dengan para pelaku UMKM yang telah terdaftar di forum UMKM Era baru, lokasi anggota tetap ada di Pinggir Jalan raya, dengan retribusi bulanan Rp300 ribu, sedangkan pasar Ramadan berada di tengah meskipun satu wilayah dengan area Wisbel," papar Syamsul Bahri.

    Sementara itu, Ketua Harian Forum UKM Era Baru, Muhammad Rizal menambahkan bahwa pelaksanaan  pasar ramadan yang diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19 perlu pengawasan ekstra bagi para pengunjung. Pengelola, kata dia, sebagai bentuk tanggung jawab forum, dalam pelaksanaanya mesti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. 

    Penerapan prokes tersebut, kata dia, dibarengi dengan penyediaan fasilitas seperti tempat cuci tangan dan speaker informasi untuk mengingatkan para pengunjung agar tetap taat terhadap protokol kesehatan. 

    "Kami memberikan himbauan baik ucapan melalui speaker dan menggunakan spanduk ditambah lagi ada satgas dari Forum Era baru untuk mengawasi pengunjung," tandasnya.