Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Kemenhub Sosialisasi Kendaraan Listrik, Dasto Restyawan: Lebih Hemat dari BBM

Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Dasto Restyawan menyampaikan sambutan Menhub saat sosialisasi penggunaan kendaraan listrik di Lapangan Merdeka Balikpapan, Minggu (12/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Kemenhub Sosialisasi Kendaraan Listrik, Dasto Restyawan: Lebih Hemat dari BBM

    PusaranMedia.com

    Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Dasto Restyawan menyampaikan sambutan Menhub saat sosialisasi penggunaan kendaraan listrik di Lapangan Merdeka Balikpapan, Minggu (12/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Kemenhub Sosialisasi Kendaraan Listrik, Dasto Restyawan: Lebih Hemat dari BBM

    Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Dasto Restyawan menyampaikan sambutan Menhub saat sosialisasi penggunaan kendaraan listrik di Lapangan Merdeka Balikpapan, Minggu (12/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan sosialisasi pergantian tenaga kendaraan bahan bakar fosil atau BBM menjadi listrik di Lapangan Merdeka Balikpapan, Minggu (12/11/2023).

    Dihadiri seluruh insan pecinta sport, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, instansi terkait dan akademisi lokal serta lainnya.

    Kegiatan tersebut mengusung tajuk, "Electric Vehicle Fun Day Balikpapan",  Kota Minyak diharapkan sebagai pilot projek aksi perubahan ini.

    Direktur Sarana Transportasi Jalan Kemenhub, Dasto Restyawan mengaku penggunaan bahan bakar listrik jauh lebih hebat dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

    "Secara keseharian, bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan Rp 100 ribu sehari, ini cuman Rp 25 ribu saja sudah cukup menggunakan bahan bakar listrik,” ucapnya.

    Tak hanya irit, kata dia, penggunaan bahan bakar listrik juga ramah lingkungan yang saat ini bentuk kendaraannya lebih keren.

    Pada mobil listrik, setiap 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh enam kilometer, sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik rata-rata sebesar 45 kWh, kendaraan listrik bisa melaju hingga 300 kilometer. 

    "Selain lebih hemat energi dan biaya, keuntungan lainnya yang didapat dari penggunaan kendaran listrik, yaitu lebih terjamin, karena pemerintah akan terus mendorong semakin banyaknya fasilitas pengisian daya," ungkapnya.

    Kemudian, dikatakannya banyak insentif. Dimana saat ini terus dibahas antar Kementerian/Lembaga untuk memberikan insentif seperti, keringanan pajak, bebas ganjil genap, diskon daya listrik rumahan, bebas parkir, dan sejumlah benefit lainnya. Apalagi tidak tergantung pada bahan bakar fosil yang sudah mulai langka. 

    Di sisi lain, terkait adanya instruksi penggunaan kendaraan dinas untuk pemerintah pusat dan daerah, dirinya membenarkan kebijakan tersebut. Bahwa hal itu sebagai implementasikan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di tengah keterbatasan anggaran yang ada. 

    “Adanya Inpres mewajibkan bagi K/L untuk melaksanakannya. Yang kami lakukan adalah leasing (menyewa) kendaraan listrik, jadi tidak perlu membeli. Insya Allah, ini bisa menjadi kunci bagi K/L lain,” jelasnya.

    Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan pun mendukung dan mengapresiasi peralihan penggunaan bahan bakar fosil menjadi listrik.

    "Visi dan misi Kota Balikpapan untuk menjadikan kota yang nyaman dihuni, harus mampu menyediakan sebuah lingkungan dan suasana yang nyaman sebagai tempat tinggal bagi warganya," kata Yosep Gunawan, Kabid Kepemudaan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (DPOP) Balikpapan.

    Ia mengatakan hal tersebut bisa terpenuhi dari aspek tata ruang lingkup publik dan lainnya, seperti aspek nonfisik dan hubungan sosial ekonomi. 

    Bahkan Kota Balikpapan telah melarang pertambangan dengan menetapkan tata ruang dan wilayah 52 persen untuk uang dan 48 persen kawasan budidaya. Hingga kewajiban untuk uji emisi kendaraan

    "Saya mengajak seluruh masyarakat dari untuk bersama-sama mendukung langkah-langkah ini," imbuhnya.