Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Buniyamin

SAMARINDA - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mendorong para pengrajin batik untuk bermitra dan berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dan lembaga lainnya.

Ini diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dispar Kaltim, Dahlia.

Ia mengatakan kerja sama ini bertujuan agar setiap ada even di tingkat lokal, nasional hingga internasional, semua batik khas Bumi Etam dapat dipamerkan atau dipromosikan.

Dengan upaya ini, kata dia, motif batik khas Kaltim terus eksis di tengah gempuran perkembangan zaman.

“Kalau mau motif batik ingin lebih eksis, maka para pengrajin wastra batik harus bermitra. Seperti dengan BI atau pihak lainnya agar ketika ada even bisa dipamerkan,” kata Dahlia.

Apalagi, kata dia, menjelang pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kaltim, tentunya akan menjadi peluang batik dari luar daerah bermunculan dan merambah pasar di Kaltim.

Ini disinyalir akan mempengaruhi perubahan karakter atau gaya hidup masyarakat lokal dan kemungkinan akan cenderung memilih pakaian dengan motif batik luar daerah ketimbang motif lokal.

“Motif batik kita di Kaltim ini sebenarnya banyak. Seperti ada motif Mandau, burung enggang, Shaho, Batik Tengkawang Ampiek dan lainnya. Jadi motif-motif ini harus terus ditonjolkan dalam setiap even,” tandasnya. (Adv)