Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Abdullah Ungkap Proyek Peningkatan Jalan Antar Desa di Tanjung Aru Tak Selesai Tepat Waktu

Wakil Ketua DPRD Paser H Abdullah. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Abdullah Ungkap Proyek Peningkatan Jalan Antar Desa di Tanjung Aru Tak Selesai Tepat Waktu

    PusaranMedia.com

    Wakil Ketua DPRD Paser H Abdullah. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Abdullah Ungkap Proyek Peningkatan Jalan Antar Desa di Tanjung Aru Tak Selesai Tepat Waktu

    Wakil Ketua DPRD Paser H Abdullah. (Foto: Anas/pusaranmedia.com)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Paser, H Abdullah memperkirakan proyek peningkatan jalan penghubung antar desa di Kecamatan Tanjung Harapan tak selesai tepat waktu di tahun 2023 ini.

    "Ada memang beberapa kegiatan mengkhawatirkan tidak terselesaikan. Tapi kalau berdasarkan omongan mereka (DPUTR) optimis," ucap Abdullah di Tanah Grogot, Rabu (15/11/2023).

    Pantauan di lapangan, proyek yang menelan anggaran miliaran APBD Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser hingga kini masih di angka 50 persen. Meskipun, paparan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser mengklaim progresnya mencapai 70 persen.

    Dia pun mempertanyakan antisipasi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam penanganan masalah tersebut. Sebab, sudah muak mendengar kalimat optimisme berlandaskan keyakinan.

    "Kalau cuma optimis ya bagaimana. Harus ada dong antisipasinya. Karena sangat disayangkan kalau kegiatan ini tidak selesai di tahun yang sama," tegas Politikus Partai Demokrat tersebut.

    Ia melanjutkan Permendagri Nomor 77 tahun 2020, memang mengatur penggunaan Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) yang bisa digunakan di tahun berikutnya. Namun sama saja tidak tuntas mengerjakan kegiatan yang sudah teranggarkan.

    "Artinya sama saja seperti tahun lalu. Seandainya selesai tahun ini, masyarakat pasti sudah dapat menikmati buah dari pembangunan yang dilakukan. Tapi kalau tidak selesai, berarti masyarakat juga tertunda menikmatinya," katanya.

    Tak hanya itu, dengan selesainya pengerjaan itu akan berdampak pada kegiatan selanjutnya, yakni kebutuhan listrik yang direncanakan akan dibangun di 2024 mendatang. Jika tidak diselesaikan, maka kegiatan selanjutnya, menurutnya akan molor pula.

    "Ini sudah kami tegaskan. Jalan itu harus selesai agar kegiatan selanjutnya juga segera berlangsung," ucapnya.