Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

17 Tahun Jadi Operator Gardu Induk PLN, Banyak Suka Duka Dirasakan Deny Budyarto

Operator Gardu Induk (GI) PLN Unit Pelaksana Tranmisi (UPT) Karang Joang Balikpapan, Deny Budyarto saat memberikan penjelasan kepada wartawan di ruang kontrol, Senin (20/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    17 Tahun Jadi Operator Gardu Induk PLN, Banyak Suka Duka Dirasakan Deny Budyarto

    PusaranMedia.com

    Operator Gardu Induk (GI) PLN Unit Pelaksana Tranmisi (UPT) Karang Joang Balikpapan, Deny Budyarto saat memberikan penjelasan kepada wartawan di ruang kontrol, Senin (20/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    17 Tahun Jadi Operator Gardu Induk PLN, Banyak Suka Duka Dirasakan Deny Budyarto

    Operator Gardu Induk (GI) PLN Unit Pelaksana Tranmisi (UPT) Karang Joang Balikpapan, Deny Budyarto saat memberikan penjelasan kepada wartawan di ruang kontrol, Senin (20/11/2023). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN – Namanya Deny Budyarto, sudah hampir 17 tahun bekerja di PLN. Tugasnya tak main-main, pria lulusan 2000 di STM jurusan teknik mesin ini bertugas sebagai Operator Gardu Induk (GI) PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Karang Joang Balikpapan.

    Lelaki yang biasa disapa Deny ini menjadi garda terdepan dalam menjaga perangkat yang ada di Switchyard atau Serandang.

    Deny yang saat ditemui sedang bertugas di ruang kontrol 150 kilovolt (kV) di wilayah kerja PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Kalimantan ini menjelaskan serandang adalah penghubung antara transmisi pengiriman dari Samarinda menuju Balikpapan. 

    Nanti dari Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng) juga masuk melalui Karingau begitu juga dari Senipah dan Manggar Sari.

    "Istilahnya di sini GI Backbone, jadi tulang punggungnya sistem ada di sini juga," ucapnya.

    "Jadi kita setiap jam mengirim beban, kilo Watt hour (kWh) dan dayanya berapa setiap jam," ungkapnya.

    Dari perjalanan tugas putra daerah kelahiran 1980 ini, diakuinya, banyak suka dukanya dalam mengontrol sistem tersebut. Namun akan lebih ringan jika dijalani dengan ikhlas.

    "Kalau dari gangguan sistem PLN ini biasanya kan ada dua faktor, yaitu pertama peralatan yang bisa gagal operasi atau fungsi tapi kami juga melakukan perawatan berkelanjutan. Kedua, faktor alam yang nggak bisa kita prediksi. Mulai dari petir, tanah longsor atau gangguan binatang yang menaiki transmisi kami," terangnya.

    Dirinya berkesan dengan kondisi sekarang inii. Selama 17 tahun bekerja, saat ini banyak perubahan. Koordinasi dan kerja sama adalah kunci untuk meningkatkan hasil yang memuaskan ini.

    "Dari dulu saya masuk 2005, peralatan itu masih hanya seberapa saja, begitu berkelanjutan kami ada penambahan Bay Trafo, Busbar dan lainnya. Jadi peralatan yang ada itu terus diberikan yang bagus oleh manajemen. Hal tersebut dilakukan untuk menunjang sistem kita ini jangan padam," jelasnya.

    Dia menyampaikan bahwa hidup itu adalah pilihan. "Terkadang kita lulusan sekolah tidak sesuai dengan pekerjaannya, maka jalani saja sesuai apa yang kita terima. Siap menjalankan apa yang ditugaskan, dan siap jalankan apa yang diamanahkan," kata Deny.