Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Destinasi Wisata Banyak Belum Terjamah, Dispar Kaltim Bentuk Tim Khusus Eksplorasi 

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Kaltim, Noor Fathoni. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim

    Destinasi Wisata Banyak Belum Terjamah, Dispar Kaltim Bentuk Tim Khusus Eksplorasi 

    PusaranMedia.com

    Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Kaltim, Noor Fathoni. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Destinasi Wisata Banyak Belum Terjamah, Dispar Kaltim Bentuk Tim Khusus Eksplorasi 

    Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Kaltim, Noor Fathoni. (Foto: Ayu/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA - Kekayaan pariwisata di Kalimantan Timur (Kaltim) begitu melimpah. Masih banyak potensi yang harus digali dan dieksplorasi untuk mengungkap keindahan alam dan budaya yang belum terjamah.

    Mengenai hal ini, Dinas Pariwisata (Dispar) Kaltim pun berinisiatif untuk membentuk tim eksplorasi khusus, guna menggali potensi wisata yang jarang diketahui masyarakat di seluruh kabupaten dan kota se-Kaltim.

    Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Kaltim, Noor Fathoni mengungkapkan bahwa tim tersebut akan melibatkan beberapa pihak.

    Mulai dari media (wartawan), komunitas pariwisata, duta wisata, kreator konten, dan lainnya, agar dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. “Program eksplorasi ini kami jalankan satu tahun, sebanyak dua kali,” ujar Fathoni.

    Dia juga mengajak Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk mengelola suatu objek wisata secara maksimal. 

    "Tim dari kabupaten atau kota juga beberapa kali melaporkan adanya wisata yang belum terekspos. Karenanya kami akan mengembangkan secara kolaboratif, bersama Pokdarwis di setiap destinasi wisata,” jelasnya.

    Kendati demikian, Dispar Kaltim juga akan mengajak pihak terkait yang ada di seluruh kabupaten dan kota agar memiliki tim khusus untuk menggali setiap potensi wisata yang ada.

    "Yang kita jual adalah alamnya dan jangan sampai mengubah keasliannya. Paling tidak, 80 persen alamnya tetap terjaga," tandasnya. (Adv)