Reporter: Lodya Astagina | Editor: Buniyamin
TENGGARONG - Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Tajudin mengungkapkan, jumlah pertumbuhan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kukar mencapai 60.000 di 2023 ini.
Sejalan dengan kuantitas UMKM yang terus bertumbuh, DiskopUKM juga memikirkan cara untuk meningkatkan kualitas UMKM. Tiga hal utama yang diperjuangkan DiskopUKM dan harus dimiliki pelaku UMKM, yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT) dan sertifikasi halal.
Dalam memenuhi tiga hal itu, DiskopUKM juga memberikan kemudahan pelayanan bagi pelaku UMKM dengan membangun Klinik UMKM di sejumlah kecamatan. Klinik UMKM ini merupakan bentuk perpanjangan tangan dari pemerintah kabupaten.
“Tempat pelayanan untuk pelaku UMKM, akan ada petugas kita yang mendampingi. Misalnya untuk mengurus NIB, SPPIRT atau sertifikat halal. Nanti kita akomodir dan menghimpun kebutuhan UMKM,” jelas Tajudin.
Tajudin menyebut hingga 2024 mendatang, DiskopUKM Kukar bakal membangun tujuh klinik UMKM. Sejak 2021, sudah ada satu klinik UMKM yang dibangun di Kecamatan Loa Kulu. Di 2022, ada tiga klinik yang dibangun di Kecamatan Kota Bangun, Anggana dan Muara Badak.
Terakhir di 2024, klinik UMKM akan dibangun di Muara Jawa, Sangasanga dan Tenggarong Seberang. “Karena tidak bisa menjangkau seluruh kecamatan kita bentuk tujuh klinik UMKM. Karena keterbatasan SDM, paling tidak ada sistem rayonisasi. Tujuan dibentuknya klinik sebagai perpanjangan tangan dinas, intinya supaya mereka tidak jauh-jauh melakukan urusan,” jelasnya.
Ia mengharapkan seluruh klinik UMKM yang dibangun bisa segera terbangun sesuai waktu yang telah ditetapkan, sehingga bisa secepatnya beroperasi secara maksimal.
Segala upaya yang dilakukan DiskopUKM merupakan realisasi atas Program Usaha Kecil IDAMAN. Tujuan program ini ditujukan untuk memperkuat sektor UMKM dalam meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing produk.
Berbagai upaya lainnya juga dilakukan, seperti memfasilitasi permodalan melalui lembaga bank dan non bank dan meningkatkan jumlah UMKM yang meggunakan sistem pemasaran digital. (Adv)