Reporter: Ayu Norwahliyah | Editor: Buniyamin
SAMARINDA - Proyek terowongan atau tunnel di Jalan Sultan Alimuddin - Kakap, hingga kini masih dikebut oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda.
Progres pembangunan terowongan Selili yang bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan Jalan Sultan Alimuddin, Gunung Manggah, Kecamatan Samarinda Ilir, kini telah mencapai 18,9 persen, atau 1,9 persen lebih tinggi dari target.
Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat memantau proses pengerjaan terowongan pada Senin, (14/12/2023).
"Sebelumnya target 17 persen, ternyata lebih cepat dari yang kita perkirakan, malah kelebihan dari target pengerjaan hari ini sampai 18,9 persen," ujarnya.
Karena progres yang melampaui target ini pun membuat dirinya optimistis bahwa proyek yang bernilai Rp 395 miliar ini akan rampung tepat pada Oktober 2024.
"Sampai Desember ini diperkirakan estimasinya itu sekitar 113 meter, agar Oktober 2024 kita bisa fungsionalkan," ujarnya.
Site Operational Manger, Billy Adrian mengatakan pembangunan terowongan menggunakan metode New Austrian Tunneling Method (NATM) yang menggunakan beton bertulang.
Adapun prinsip dasar NATM adalah menggunakan tekanan tanah untuk mendukung terowongan. Tanah yang berada di sekitar terowongan dibiarkan tetap utuh dan digunakan untuk menopang struktur terowongan. Beton bertulang kemudian digunakan untuk memperkuat struktur terowongan dan mencegahnya runtuh.
"Ada penerapan metode NATM, dengan dua tahapan perkuatan, yaitu temporary support dan permanent support," ujarnya.
Billy sendiri menjelaskan jika temporary support mencakup pemasangan baja dan penggunaan berbagai elemen seperti trowel, wermes, sokrit, rokbold, forpoling, dan payprove.
"Seluruhnya dirancang untuk melindungi terowongan dari deformasi selama proses konstruksi. Perkuatan permanen dengan liding beton tebal 50 sentimeter dengan kekuatan mutu tinggi," tuturnya.
Kendati demikian, ia memastikan pengerjaan tunnel tersebut tak akan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
"Kita minim getaran dan bising karena kita ada di dalam tanah jadi tidak mengganggu masyarakat jika pengerjaan malam," tangkasnya.