Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Sultan Paser Minta Penamaan Bandar Udara VVIP di IKN Pertahankan Kearifan Lokal

Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi. (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Sultan Paser Minta Penamaan Bandar Udara VVIP di IKN Pertahankan Kearifan Lokal

    PusaranMedia.com

    Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi. (Foto: Istimewa)

    Sultan Paser Minta Penamaan Bandar Udara VVIP di IKN Pertahankan Kearifan Lokal

    Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi. (Foto: Istimewa)

    Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi menginginkan pembangunan Bandar udara Very-Very Important Person (VVIP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) memasukan kearifan lokal.

    Tak hanya bandar udara, pembangunan perguruan tinggi, rumah sakit dan gedung olahraga harus mengandung unsur daerah lokal.

    Sultan mencontohkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan. 

    “Artinya satu ada budaya kearifan lokal tentang kesultanan dan kearifan lokal seperti Sepinggan Balikpapan. Kita berharap seperti itu," kata Jarnawi, Minggu (3/12/2023).

    Namun demikian, ia tak menginginkan adanya perubahan nama desa, sungai dan gunung. Seperti Desa Maridan, Mentawir, dan Sepaku.

    “Itu tetap dengan namanya saat ini, jangan diubah," pintanya.

    Permintaan tersebut telah disampaikan di berbagai kesempatan. Begitu juga saat ia bertemu dengan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

    "Terkait IKN kami minta khusus kepada presiden, budaya kearifan lokal yang ada di IKN Nusantara sebagai pagunya. Sudah kita bicarakan semua, tinggal nanti keseriusan pemerintah sejauh mana mengimplementasikan yang kami sampaikan itu," terangnya.

    Upaya lain yang dilakukan agar budaya Paser tak punah, yakni  dalam hal menyambut tamu di IKN Nusantara menampilkan tarian ronggeng khas kesenian Paser. Kata Jarnawi telah beberapa kali dipertontonkan dalam berbagai kegiatan di IKN Nusantara.

    "Tari ronggeng ini menunjukkan jati diri Paser yang sesungguhnya, menyejukkan dan sopan serta lebih meriah, elegan dipandang oleh tamu-tamu dan menarik, semua etnis merasa terhibur karena mudah dicerna," pungkas Jarnawi.