Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan
BALIKPAPAN - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan menggelar kegiatan syukuran di Banua Patra, Senin (11/12/2023).
Syukuran tersebut untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pertamina di Kota Balikpapan yang jatuh pada 10 Desember setiap tahunnya.
General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho mengungkapkan sejarah Pertamina di hari yang berbahagia tersebut.
Ia mengatakan PT KPI Unit Balikpapan merupakan bagian penting dalam perkembangan sejarah Pertamina. Perusahaan yang bergerak dalam bidang tata usaha energi ini berdiri sejak tahun 1957 silam.
"Setelah Pertamina berdiri pada tahun 1957, pada waktu itu bernama Permina. Pada tahun 1966 atau 9 tahun kemudian, Permina mengambil alih Kilang Balikpapan dari Shell, perusahaan minyak asal Belanda," ungkapnya.
Karena itu, dikatakannya, semua pekerja KPI Unit Balikpapan harus berbangga diri. Sebab perusahaan ini menjadi bagian dari milestone perkembangan Pertamina. "Kita bisa lihat Pertamina bisa maju dan berkembang hingga saat ini," ucapnya.
Sejarah inilah yang tak dapat dipisahkan dari perkembangan kilang di Kota Balikpapan, sehingga kota ini dijuluki kota minyak. Dimana, kata dia, HUT Balikpapan diambil dari tanggal pengeboran sumur minyak pertama kalinya. Sumur tersebut bernama Mathilda yang diabadikan di area kerja kilang.
Kota Balikpapan juga, dikatakannya, merupakan representasi proses bisnis Pertamina. Terdapat grup Pertamina yang mengelola kegiatan hulu migas. Di bidang pengolahan terdapat Kilang Balikpapan, dan di bagian hilir pemasaran terdapat PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan. Selain itu juga terdapat bisnis perkapalan.
Dirinya pun memastikan sebagai bagian dari Kota Balikpapan, PT KPI Unit Balikpapan harus terus memberikan kontribusi yang terbaik.
"Kita harus menjaga operasional kilang kita, namun di sisi lain kita juga memberikan kontribusi dalam pengembangan kilang, berkontribusi kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Jika kilang berhenti operasional, siapa yang akan menyediakan energi untuk bangsa ini. Siapa yang bisa memastikan kebutuhan BBM dapat dipenuhi," jelasnya.
Sebab itu, ia mengajak seluruh pekerja memiliki niat yang sama. Terlebih saat berangkat kerja diniatkan untuk beribadah.
"Mari kita niatkan pekerjaan kita juga sebagai ibadah. Mari kita tulus memberikan yang terbaik bagi operasional kilang kita dan proyek pengebangan kilang, karena kita semua percaya ada keberkahan di sana," imbuhnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI Unit Balikpapan, Ely Chandra Peranginangin menyampaikan dalam peringatan HUT Pertamina kali ini juga dilakukan pemutaran tiga lagu mars ataupun anthem Pertamina.
"Pemutaran lagu ini memiliki tujuan untuk mengingatkan bahwa Pertamina adalah perusahaan yang adaptif dan dapat menyesuaikan diri sesuai dengan tantangan zaman," tuturnya.
Dalam kegiatan syukuran tersebut, PT KPI Unit Balikpapan juga menyalurkan bantuan kepada lima rumah ibadah dari lima agama yang berada di sekitar wilayah operasionalnya yaitu Masjid Asy Sya'ban RT 28 Kelurahan Margasari, Gereja Toraja Jemaat Paser Lawe-Lawe, Gereja Katolik St. Maria Dari Fatima – Penajam, Pura Prajapati Balikpapan dan Vihara Buddha Maitreya Balikpapan.
"Bantuan ini merupakan ucapan syukur atas keberlanjutan proses bisnis perusahaan. Selama 66 tahun, Pertamina menjadi bagian dari perkembangan negara Indonesia dan sesuai slogan tahun ini Energizing The Nation, Pertamina terus akan menjadi bagian kemajuan Indonesia di masa depan," pungkasnya.