Reporter: Anas Abdul Kadir | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) bakal melanjutkan pelaksanaan proyek optimasi pengembangan lapangan-lapangan (OPLL-3B) Offshore senilai lebih dari 300 juta USD di Wilayah Kerja (WK) Mahakam di Kalimantan Timur (Kaltim).
Anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) itu telah menerima persetujuan Final Investment Decision (FID) dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk kegiatan proyek OPLL-3B Offshore berupa pengeboran dan penyambungan 32 sumur infill.
Ditambah perforasi dan pengendalian kepasiran (workover) yang akan dibutuhkan pada sumur-sumur di lapangan lepas pantai Peciko, South Mahakam, dan Sisi Nubi di WK Mahakam. Adapun 32 sumur itu terdiri dari sumur baru dan sumur sidetrack yang tersebar di tiga lapangan dan akan dikerjakan mulai 2024.
Direktur Utama PHI, John Anis menyampaikan komitmen perusahaan untuk terus berinvestasi dalam pengeboran sumur-sumur eksplorasi dan eksploitasi dalam mendukung pencapaian target produksi migas nasional, kebijakan transisi energi serta target net zero emission PT Pertamina (Persero).
Ini nantinya untuk pemenuhan kebutuhan industri pupuk, petrokimia, pembangkit listrik dan gas kota di wilayah Kalimantan Timur, sedangkan sebagian lainnya digunakan sebagai gas alam cair (LNG).
“Kelebihannya jika ada digunakan untuk ekspor sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian ESDM,” ujar John Anis dalam keterangan rilis, Kamis (14/12/2023).
John memaparkan, proyek OPLL-3B Offshore ini diharapkan akan menambah cadangan migas. “Kami terus melakukan langkah strategis untuk melakukan pengembangan sumur migas agar memberikan nilai yang signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tuturnya.
Menurutnya, sumur-sumur produksi pada proyek ini diharapkan dapat meningkatkan cadangan WK Mahakam sekitar 75 Bcf gas dan 1 MMbbl kondensat.
“Produksi puncak dari proyek ini diprediksikan akan tercapai di tahun 2026, yaitu sekitar 70 MMscfd untuk gas dan 1200 bbls/day kondensat,” imbuhnya.