Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Destinasi wisata favorit di Kota Samarinda, yakni Taman Bebaya sementara waktu ini ditutup, akibat adanya serangan hama ulat bulu yang menyebabkan reaksi gatal-gatal pada masyarakat yang mengunjungi atau hanya melewati kawasan taman tersebut.
Penyemprotan hama ulat bulu sebelumnya berhasil dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda. Tapi, belakangan ini hama tersebut kembali muncul.
Ini pun menimbulkan kebingungan dan kekhawatiran pengelola taman serta masyarakat Samarinda.
"Sumber utama hadirnya hama ulat bulu ini diduga asalnya dari tanaman sungai dari luar taman, kami perlu melakukan koordinasi dengan instansi di luar taman,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Lingkungan dan Pertamanan DLH Kota Samarinda, Roro.
Meski telah dilakukan penyemprotan, jumlah hama malah semakin bertambah. Serbuk ulat bulu yang terbawa angin keluar taman disinyalir sebagai penyebab reaksi gatal-gatal yang dikeluhkan masyarakat.
“Sampai saat ini masih belum jelas, apakah partikel-partikel dari hama tersebut sampai kepada masyarakat," jelasnya.
Meskipun pihak DLH Kota Samarinda masih mengalami kendala dalam menentukan instansi yang tepat untuk menangani fenomena hama ulat bulu, tetapi Roro berharap Pemkot Samarinda dapat merespons lebih cepat terhadap persoalan ini, demi menjaga keamanan dan kenyamanan warga di Kota Tepian.
"Kami DLH yang menangani Taman Bebaya ini ikut juga sebagai korban dari serangan hama ulat bulu ini. Kita berharap bisa dilakukan penelitian lebih lanjut guna menjaga kenyamanan warga,” pungkasnya.