Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Tak Sebabkan Infeksi Serius

Penyemprotan di Taman Bebaya oleh BPBD Samarinda dan SAR (foto : istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Tak Sebabkan Infeksi Serius

    PusaranMedia.com

    Penyemprotan di Taman Bebaya oleh BPBD Samarinda dan SAR (foto : istimewa)

    Serangan Ulat Bulu di Taman Bebaya Samarinda, Tak Sebabkan Infeksi Serius

    Penyemprotan di Taman Bebaya oleh BPBD Samarinda dan SAR (foto : istimewa)

    Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin

    SAMARINDA - Taman Bebaya di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda menjadi sorotan masyarakat akibat adanya serangan hama ulat bulu.

    Banyak warga Samarinda yang mengeluhkan gatal-gatal pada kulit setelah mengunjungi atau sekedar melintasi kawasan Taman Bebaya.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Samarinda Animal Rescue (SAR) pun telah berupaya mengendalikan hama tersebut dengan menyemprotkan sektisida, pestisida dan obat ulat pada pokok-pokok pohon yang masih hidup di sekitaran taman.

    "Ulat yang terkena cairan ini akan mati, kemudian daun yang sudah disemprot menjadi racun untuk ulat itu sendiri. Kami pastikan cairan ini tidak merusak tanaman," jelas Ketua SAR, Suparlin.

    Ia mengungkapkan efek gatal yang kini dirasakan warga disebabkan oleh bulu-bulu halus ulat yang berterbangan dan mengenai kulit pengendara yang melintasi area taman.

    "Yang menyerang warga saat ini adalah sisa-sisa dari metamorfosis ulat bulu," ujarnya.

    Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda, Ismed Kusasih mengaku umumnya gejala gatal-gatal tersebut tah membahayakan dan menyebabkan infeksi yang serius.

    Namun, ia tetap menganjurkan agar masyarakat yang mengalami reaksi gatal untuk segera mencari pengobatan di apotek atau fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.

    "Bisa diobati dengan obat anti gatal atau anti histamin. Kalau diperlukan juga bisa dikombinasi obat oral dan topikal,” ujar Ismed.

    Ia menyatakan pihaknya ikut serta dalam menangani kasus hama ulat bulu yang semakin meresahkan dan mengkhwatirkan.

    “Sudah dilakukan tindakan juga oleh DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Tapi jika sudah ada gejala ke manusia ini juga jadi ranah kami sebagai Dinkes,” tutupnya.