Reporter: Siswandi | Editor: Bunyamin
SANGATTA - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim), Mulyono mengaku akan terus berkomitmen menyediakan pendidikan nonformal berkualitas baik perkotaan hingga di desa-desa.
Komitmen tersebut bisa melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). “Pendidikan nonformal yang kita miliki, seperti SKB dan PKBM, merupakan upaya untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat Kutai Timur,” terang Mulyono.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan, Mulyono menfokuskan yakni memberikan pendidikan nonformal kepada anak-anak yang terlanjur putus sekolah. Sehingga, mereka tetap mendapatkan bekal untuk masa depan.
“Kami terus mendorong agar anak-anak yang terlanjur putus sekolah tetap mendapatkan pendidikan melalui sistem nonformal. Kerjasama antar semua pihak sangat diperlukan untuk mencerahkan masa depan anak bangsa di Kutai Timur,” harap Mulyono.
Ia menambahkan, dengan memberikan akses pendidikan nonformal, Disdikbud Kutim juga berupaya memperkenalkan konsep-konsep pembelajaran terkini, sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini.
Selain itu, Mulyono juga menyampaikan kepada masyarakat diharapkan dapat mengikuti perkembangan dan mengenal konsep-konsep pembelajaran yang ter-update.
“Posisi kami adalah membantu dan menjembatani masyarakat Kutim agar mendapatkan pendidikan yang layak. Melalui pendidikan nonformal, kita berupaya menghilangkan kegelapan dalam pemikiran dan memberikan cahaya untuk masa depan yang lebih cerah,” harapnya.