Reporter: Herdiansyah | Editor: Buniyamin
SAMARINDA - Pulau Maratua menjadi salah satu permata Kepulauan Derawan di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur.
Pariwisata di pulay tersebut terus memikat hati wisatawan dengan pesonanya. Data menunjukkan kunjungan wisatawan ke pulau ini terus meningkat dari tahun ke tahun, hingga mencapai lebih dari 19.700 orang pada 2023.
Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik menyatakan Maratua bukan hanya destinasi wisata biasa, tapi menjadi tujuan yang menarik dengan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan pendidikan yang kental.
"Terletak di kawasan terluar Kaltim, Maratua bersaing dengan Pulau Sangalaki dan Kakaban dalam gugusan Kepulauan Derawan. Maratua memimpin dengan luas dan jumlah penduduk terbanyak di antara empat pulau laut Provinsi Kaltim," ungkapnya.
Lebih lanjut, kata dia, Pulau Sangalaki membanggakan kawasan konservasi penyu yang dikelola oleh BKSDA KLHK RI, sementara Pulau Kakaban menonjolkan spesies ubur-ubur langka yang hanya ada di dua wilayah di dunia.
Ia menjelaskan, kalau akses antar pulau pun mudah, dengan perjalanan hanya sekitar 30 menit dari Maratua ke Pulau Kakaban atau Pulau Sangalaki.
Meski pulau ini memiliki bandara representatif, jadwal penerbangan masih terbatas, terutama dengan penerbangan Susi Air yang hanya tersedia pada Senin dan Sabtu.
Sementara itu, transportasi laut melalui speedboat menjadi opsi utama untuk mencapai Maratua, dengan perjalanan sekitar 2,5 jam dalam kondisi cuaca baik.
"Maratua dilengkapi dengan infrastruktur yang baik, termasuk jaringan listrik, telekomunikasi, serta beragam akomodasi seperti cottage dan homestay yang representatif," terang Akmal Malik.
Dengan potensi alam dan kearifan lokal yang dimilikinya, ia berharap Maratua menjadi daya tarik unik bagi wisatawan yang mencari pengalaman ekowisata di Kaltim.
"Upaya untuk memperbaiki infrastruktur menjadi kunci untuk memudahkan akses dan mendorong pertumbuhan pariwisata di pulau ini," pungkasnya.