Reporter: Ainur Rofiah | Editor: Supiansyah
SAMARINDA - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melaporkan bahwa jumlah penumpang kapal dari Pelabuhan Umum Samarinda menuju Parepare mengalami kenaikan jelang larangan mudik pada 6-17 Mei.
Kepala Seksi Keselamatan Berlayar Penjagaan dan Patroli Slamet Isyadi mengatakan bahwa selama bulan Ramadan angka penumpang yang ingin berangkat semakin meningkat, terutama semenjak adanya instruksi larangan mudik dari pemerintah pusat. Pelabuhan sendiri menaungi empat kapal dengan masing-masing perusahaan yang berbeda yakni Kapal Pantokraton yang dimiliki oleh PT Panca Merak Samudera, Kapal Aditya dari PT Afta Trans Mandiri, Kapal Tanjung Manis dari PT Tanjung Selamat serta Price Soya milik PT Bunga Teratai.
"Mulai sebelum Ramadan sebenarnya sudah agak naik, mungkin karena tahun lalu benar-benar tidak diperbolehkan untuk ke mana-mana sama sekali ya," kata Slamet pada Selasa (4/5/2021).
Menurut data sejak 4 April hingga 2 Mei 2021, terdapat 5.964 jiwa yang berangkat, sedangkan untuk kedatangan sendiri sebanyak 3.982 jiwa. Menurut masing-masing data Pantokraton membawa sebanyak 1.711 jiwa keberangkatan dan 2.305 jiwa kedatangan, Aditya 1.526 jiwa keberangkatan dan 2.101 jiwa kedatangan, Tanjung Manis 14 jiwa keberangkatan dan 35 jiwa kedatangan, serta Prince Soya memiliki 764 jiwa untuk kedatangan dan 1523 keberangkatan.
"Untuk sejauh ini masih itu, tidak ta nanti jika ada keberangkatan lagi ada berapa, cuma ini kan ada larangan mudik, mungkin yang akan meningkat adalah kiriman barang saja," tambahnya.
Slamet juga menegaskan bahwa pelabuhan Samarinda akan tetap beroperasi ditanggal 6-17 Mei 2021 mengangkut barang saja dan bukan manusia, namun juga ada beberapa penumpang yang masih juga nekat untuk mudik selama larangan mudik, maka akan dikenakan sanksi tegas.