Reporter: Herdiansyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda, Syahril Saili mengatakan, HMI merupakan organisasi yang berdiri secara independen.
Organisasi yang memiliki logo bulan bintang ini, kata dia, tidak hanya berbicara sebatas tentang organisasi. Organisasi ini tidak terikat oleh partai politik mana pun atau kepentingan kelompok lainnya.
"Organisasi hijau hitam ini lebih kepada menjaga khitah dalam perjuangannya, dan melibatkan banyak kadernya," jelas Syahril, sapaannya.
Syahril yang merupakan Ketum HMI Samarinda periode 2024-2025 menyebut, bahwa politik maupun kekuasaan bukanlah musuh bagi organisasi selama tidak bertentangan dengan batas-batas yang ada di tubuh HMI.
Secara keorganisasian, lanjut dia, kepentingan HMI hanya terletak pada seluruh upaya untuk mewujudkan tujuan sendiri dan tertuang dalam Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART).
"Oleh karenanya kita menegaskan bahwa mencapai tujuan adalah menjadi batas bagi HmI. Secara Individu, Kader HMI mengarti independensi dengan sangat kompleks karena etis tidak hanya berbicara tentang kemerdekaan secara lahir tapi juga secara batin," tegasnya.
Demi menjaga garis-garis perjuangan HMI, kata dia, maka kemerdekaan kader adalah titik pertama yang harus dipertahankan.
"Batas seorang kader dalam menjaga independensinya adalah menjadi insan cita yang berupaya mewujudkan cita-cita islam atau mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT," sambungnya.
Pada momentum pesta demokrasi, ia berharap kader HMI Samarinda bijak dan teliti dalam bersikap serta menjaga kemerdekaannya sebagai anak bangsa, umat muslim.
"Karena apapun yang dipilih hari ini, akan menjadi kontribusi untuk mencapai tujuan bersama di masa depan," pungkasnya.