Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin

BALIKPAPAN – Assosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah XI-B Kaltim Komisariat Selatan (Komsel) sukses membuat mahasiswa berfikir kritis saat debat kandidat calon legislatif (Caleg) Senayan di Universitas Mulia (UM) Balikpapan, Jumat (19/1/2024) kemarin.

Acara yang bekerjasama dengan Forum Silahturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kaltim dan Hima Prodi S1 Hukum UM Balikpapan ini berlangsung meriah dan mengedukasi.

Tiga narasumber caleg daerah pemilihan (Dapil) Kaltim dihadirkan, yakni Caleg DPR RI Muhammad Rizal Effendi dari Partai Nasdem, Caleg DPR RI Hetifah Sjaifudian dari Partai Golkar dan Caleg DPD RI Naspi Arsyad dari Tokoh Kaltim.

Ketiga caleg wakil rakyat Senayan itu diberikan pertanyaan dari panelis, pertama Prof Dr Suhartono dari Kampus Steipan menayakan seputar ekonomi ketahanan pangan, kedua Prof Dr Muhammad Ahsin Rifa’I dari Kampus UM Balikpapan bertanya bagaimana kebijakan pemerintah daerah terhadap kemajuan perguruan tinggi di Kaltim.

Selanjutnya ketiga, Prof Dr Muhammad Muhdar dari Kampus Unmul Kaltim menanyakan bagaimana hukum bekerja dengan bagus di sektor SDA. Selain itu, para peserta yang hadir juga diberikan kesempatan bertanya kepada caleg wakil rakyat Senayan itu.

Ketua Panitia Debat Kandidat Wakil Rakyat, Dientia Dinnear menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia debat kandidat wakil rakyat Pilpres 2024 dan suara Kaltim, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan dosen perguruan tinggi se-Balikpapan serta lainnya.

“Acara debat ini tidak hanya sekedar untuk visi dan misi saja, tapi juga memberikan pelajaran kepada kita bahwasannya Pemilihan Umum (Pemilu) damai itu memang nyata adanya dan bisa kita kontribusikan untuk dimplementasikan. Semoga para kandidat kita nanti kedepannya bisa menyuarakan yang menjadi kebaikan di Provinsi Kaltim,” ucapnya.

Ketua Aptisi Wilayah XI-B Kaltim Komisariat Selatan, Dr Agung Sakti Pribadi, SH., MH mengaku debat kandidat wakil rakyat ini salah satu dari sekian kegiatan yang sering diadakannya.

“Saya ingin bersuyukur kepada ALLAH bahwa kegiatan yang kita lakukan ini sebenarnya keinginan dari pemerintah juga, bagaimana mensosialisasikan kandidat lebih dikenal oleh rakyat,” kata Ketua Aptisi sekaligus menjadi moderator ini.

Ini karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui siapa yang akan menjadi pilihannya sebagai wakil rakyat dari parlementeria.

“Masih banyak orang belum paham siapa yang akan dia pilih nanti, sehingga sayang sekali mereka memilih tapi tidak tahu yang dipilih. Dengan cara seperti ini akan memudahkan mereka mengenal siapa yang akan dia pilih nanti,” ungkapnya.

Bahkan, dikatakanya, debat ini justru semakin berkembang, misalnya membahas tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan masalah Jalan di MT Haryono.

Dengan demikian, ia merencanakan akan membuat kegiatan seperti ini dengan konsep mahasiswa yang harus berbicara.

“Ada saatnya kita berikan waktu supaya mahasiswa akan berbicara, itu akan kita lakukan,” imbuhnya. (adv)