Reporter : Ayu Norwahliyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) mengusulkan agar pembangunan Terowongan Samarinda menggunakan dua jalur.
Awalnya, Terowonga Samarinda direncanakan menggunakan satu jalur lalu lintas saja.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun mengaku telah mempersiapkan kemungkinan penggunaan dua jalur tersebut pada terowongan, bahkan sejak awal perencanaan.
"Dengan lebar terowongan yang ada dalam perencanaan, kita memungkinkan untuk membuat dua jalur," jelasnya.
Meski telah menyiapkan dua jalur, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda saat ini memilih untuk mengoperasikan terowongan dengan satu jalur terlebih dahulu.
Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan kepadatan lalu lintas di sekitaran Jalan Kakap.
"Sekarang perencanaannya kita ingin memfungsikan jalan masuk dari arah Jalan Otto Iskandardinata dan keluar dari arah Sultan Alimudin lewat terowongan," paparnya.
Kemudian, lanjut Andi Harun, tim teknis dari proyek pembangunan terowongan juga merekomendasikan memulai dengan satu jalur terlebih dahulu. Ini sebagai langkah untuk mempertimbangkan dampak lalu lintasnya.
"Untuk jangka panjang ke depannya, kita berfikir suatu hari jika dibutuhkan pembukaan satu jalur lagi maka kita bisa lakukan," tuturnya.
Pemkot Samarinda juga akan mempertimbangkan akses jalan ke Rumah Sakit Islam (RSI) dan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam Samarinda sebagai upaya menjaga integritas kedua fasilitas publik tersebut.
"Kontraktor juga saya minta untuk mendengar masukan dari kedua rumah sakit, termasuk dari sisi teknis elevasinya. Tapi ini tidak bisa dibicarakan sekaligus, sebab ada aspek lain dan pasti kita selesaikan soal itu," tutupnya.