Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Persiba Balikpapan Jatuh ke Jurang Degradasi, Mantan Pemain Era 80-an Ini Ungkap Berakhirnya Masa Keemasan  

Mantan pemain Persiba era 80 an, Abdul Rachim angkat bicara soal Persiba Balikpapan turun kasta ke Liga 3 Indonesia, Minggu (28/1/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Persiba Balikpapan Jatuh ke Jurang Degradasi, Mantan Pemain Era 80-an Ini Ungkap Berakhirnya Masa Keemasan  

    PusaranMedia.com

    Mantan pemain Persiba era 80 an, Abdul Rachim angkat bicara soal Persiba Balikpapan turun kasta ke Liga 3 Indonesia, Minggu (28/1/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Persiba Balikpapan Jatuh ke Jurang Degradasi, Mantan Pemain Era 80-an Ini Ungkap Berakhirnya Masa Keemasan  

    Mantan pemain Persiba era 80 an, Abdul Rachim angkat bicara soal Persiba Balikpapan turun kasta ke Liga 3 Indonesia, Minggu (28/1/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Terdegradasinya klub kebanggaan warga Kota Balikpapan mendapat sorotan dari mantan pemain Persiba di era 80-an, Abdul Rachim. Ia mengatakan turunnya Persiba Balikpapan ke Liga 3 sebagai titik terendah masa keemasannya.

    "Dengan situasi saat ini ucapan paling tepat untuk Persiba adalah Innalillahi Wa Innalillahi Rojiun, telah berakhir masa keemasan Persiba pada titik yang paling terendah," ucapnya, Minggu (28/1/2024).

    Menurutnya, kondisi ini memicu warga Kota Balikpapan yang sayang, cinta, peduli dan memiliki rasa optimis yang luar biasa. Ini sudah saatnya duduk bersama untuk bangkit melakukan perbaikan generasi muda dan sistem manajemen Persiba.

    "Bukan zamannya lagi gontok-gontokan, gesek, gosok, injak, bukan itu. Tapi sekarang ini saatnya kita mencari solusi yang terbaik untuk Persiba yang kita cintai," tuturnya.

    Ia mengaku sejarah mengatakan dengan menembus perjalanan yang luar biasa dan perjuangannya, teman-teman pemain alumni pun bisa bercerita.

    "Jadi jangan meninggalkan masa lalu untuk kepentingan masa kini, tapi ambillah masa lalu untuk perbaikan masa kini dan menggapai masa depan," ujarnya.

    Titik terendah, dikatakannya, ini butuh perjuangan yang luar biasa untuk naik dan berkontestasi ke liga utama.

    "Nah perjuangannya ini kita perlu orang gila, gila di sepak bola. Artinya gila dalam arti positif, yang mau ngurusin bola segala macam tetek bengek karena biaya sepak bola itu besar," ungkapnya.

    Meski demikian, berbicara persepakbolaan di Indonesia ini sudah berkembang. Apalagi di Kota Balikpapan sudah berjamur hampir seratusan Sekolah Sepak Bola (SSB). Ini pun, diakuinya perlu mendapat sentuhan dan asuhan yang tepat. Begitu juga dengan pemain dan pelatih lokal yang perlu dihargai.

    "Ini juga saatnya kita belajar menghargai orang lain, apakah itu di bidang sepak bola atau lainnya. Menghargai ini kadang-kadang dianggap sebelah mata," kata pemain Libero yang hampir masuk Skuad Garuda saat itu.

    Di saat itulah, pembinaan juga terputus terhadap potensi-potensi lokal terputus. Sehingga hal tersebut perlu dikembalikan roh kejayaan Persiba.

    "Kita harus duduk bersama untuk berdiskusi bagaimana jalan keluar yang paling terbaik buat Persiba.Karena kalau bicara sekarang ini, ya memang ada pilihan-pilihan lain. Apakah kita menimbulkan klub baru di Kota Balikpapan atau kita tenggelam Persiba yang ada, kita kuburkan dengan masa lalunya. Ini semua pilihan atau kita perbaiki lagi Persiba," bebernya.

    Dirinya pun menyakini jika semuanya mau menyikapi dengan baik, menanggalkan egoisme, membuang sikap permusuhan. Persiba bisa kembali ke zaman keemasannya.

    "Kita ini tidak banyak tahu siapa dan dari mana pengurus Persiba ini, tiba-tiba muncul sosok. Namun sebaiknya manajemen Persiba harus membuka diri, bicara dan diskusi kepada pemerintah kota. Serta mantan pemain seperti kami juga boleh, artinya ada saran yang baik diambil, yang tidak baik nggak usah diambil," tegasnya.

    Mantan pemain Persiba pun juga sependapat, seperti Abdullah menyampaikan yang bisa kelola Persiba ialah yang gila bola. Begitu juga pendapat yang lainnya. "Ini perlu mantan-mantan pemain untuk memberikan masukan," kata Sultan singkatnya.