Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Tahun 1921 Silam, Gempa Bumi dan Tsunami Pernah Terjadi di Sangkulirang Kutim 

Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid mengungkapkan sejarah gempa bumi di Sangkulirang, Kabupaten Kutim, Selasa (13/2/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Tahun 1921 Silam, Gempa Bumi dan Tsunami Pernah Terjadi di Sangkulirang Kutim 

    PusaranMedia.com

    Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid mengungkapkan sejarah gempa bumi di Sangkulirang, Kabupaten Kutim, Selasa (13/2/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Tahun 1921 Silam, Gempa Bumi dan Tsunami Pernah Terjadi di Sangkulirang Kutim 

    Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid mengungkapkan sejarah gempa bumi di Sangkulirang, Kabupaten Kutim, Selasa (13/2/2024). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Pada 14 Mei 1921 silam Kecamatan Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) pernah dilanda gempa bumi terbesar. Bahkan, sungai Sangkulirang terbentuk karena adanya sesar Mangkalihat.

    Kepala Stasiun Geofisika Balikpapan, Rasmid mengungkapkan di Sangkulirang pernah terjadi gempa bumi pada 14 Mei 1921 silam sekitar magnitudo (M) 6,9. Saat itu juga terjadi tsunami dan banyak menelan korban jiwa.

    "Ada yang meninggal tersapu ombak, ada yang terkena reruntuhan juga," ucapnya, Selasa (13/2/2024).

    Dia mengatakan banyak warga Kutim yang baru mengetahui jika di Kutim pernah terjadi peristiwa gempa bumi dahsyat. 

    "Jadi kami melakukan edukasi kepada masyarakat dan anak-anak sekolah karena di situ rawan gempa, kami edukasi ketika mereka ada di ruangan, bangunan hotel berbintang hingga di hutan supaya meminimalisir korban jiwa. Sehingga mereka bisa melakukan aksi ketika merasakan gempa," bebernya.

    Ia menyampaikan edukasi tersebut dilakukan karena sempat ada gempa bumi pada Juli 2023, meski guncangannya kecil.

    "Materi yang kami sampaikan juga berurutan, mulai apa sih gempa bumi itu, sebab-akibat, daerah kerawanan, besaran potensinya, kalau terjadi gempa besar sampai maksimum 69,-7,0 apa yang harus dilakukan masyarakat ketika di dalam ruangan. Ketika di hutan, pantai, itu kami ajari juga," terangnya.

    Seperti dikatakannya, saat tsunami di Sangkulirang pada 1921. Tanda tsunami airnya surut duluan ke tengah, kalau surutnya jauh itu indikator bahwa akan ada gelombang yang besar.

    "Ketika sobek, ada volume air yang kosong, yang di pantai itu nyusut ke tengah lalu dia balik lagi. Sama kalau sobeknya ke atas, krekk, 'kan ada yang ditendang ke atas airnya toh sehingga air di pantai itu tertarik juga baru balik lagi dalam bentuk gelombang tsunami. Jadi surutnya air laut, itu tanda-tanda adanya tsunami," jelasnya.