Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah meresmikan secara langsung pembangunan Tugu Rupiah Berdaulat yang dibangun Bank Indonesia BI Provinsi Kalimantan Utara di Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah.
Hanafiah menjelaskan Kabupaten Nunukan yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia tentu daerah ini memiliki karakteristik geografis yang unik. Nunukan terbagi menjadi tiga bagian yakni Pulau Nunukan sebagai Ibukota administratif, Nunukan di bagian Pulau Besar Kalimantan dan Pulau Sebatik yang juga merupakan bagian dari Nunukan.
"Dengan keberagaman wilayah ini, Nunukan memiliki tantangan tersendiri dalam hal akses, distribusi dan juga pembangunan," ujar Hanafiah.
Dikatakan Hanafiah, sebagai perwakilan pemerintah dirinya berterima kasih kepada Bank Indonesia bersama dengan jajaran TNI serta kepada semua pihak yang terlibat dalam memastikan peredaran uang rupiah di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan bahkan hingga daerah yang sangat sulit dijangkau aksesnya.
Dengan peresmian Tugu Rupiah Berdaulat ini, lanjut Hanafiah, menandakan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan rupiah yang layak edar baik di Sebatik maupun daerah perbatasan lainnya yang selama ini justru masih menggunakan ringgit Malaysia sebagai alat tukar.
“Selama lima tahun terakhir masyarakat Sebatik telah memiliki kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman terhadap mata uang rupiah yang terus meningkat. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan mata uang rupiah yang sangat meningkat drastis. Rupiah telah digunakan pada setiap transaksi baik di pasar, maupun di minimarket atau tempat lainnya. Tidak seperti dulu, masyarakat kita masih menggunakan ringgit sebagai alat tukar,” ujarnya.
Tugu Rupiah Berdaulat yang dilambangkan dengan gajah kerdil khas Kalimantan yang merupakan gajah endemik dari Pulau Kalimantan yang habitatnya berada di Nunukan. Gajah kerdil Kalimantan ini merupakan salah satu hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang terbatas. Terakhir, Hanafiah turut memberikan pesan untuk meyatukan tekad, kerja keras, dan langkah bersama untuk mewujudkan rupiah semakin berdaulat di perbatasan terutama di Sebatik.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni Primanto Joewono menyampaikan, terpilihnya Pulau Sebatik sebagai tempat pembangunan Tugu Rupiah Berdaulat tentu berdasarkan dari misi negara khususnya dari BI untuk memastikan ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI.
Selain itu rupiah tentu merupakan simbol dari kedaulatan negara, oleh karena itu rupiah wajib hadir di wilayah perbatasan yang mana Pulau Sebatik berbatasan langsung dengan Negara Malaysia. Pembangunan ini juga, tambah Doni, untuk mengingatkan kepada masyarakat perbatasan khususnya yang berada di wilayah Sebatik untuk menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya.
"Tugu rupiah ini adalah yang pertama di Indonesia dan ini kebanggaan juga bagi warga Nunukan khususnya Sebatik dengan harapan transaksi tidak lagi menggunakan ringgit,” pungkas Doni.