Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Kasus Penemuan Jasad Wanita Terkesan Lambat Diungkap Polisi, Mahasiswa Demo Apotek Kimia Farma

Mahasiswa saat melakukan aksi di depan Kimia Farma jalan Hidayatullah Samarinda. (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Kasus Penemuan Jasad Wanita Terkesan Lambat Diungkap Polisi, Mahasiswa Demo Apotek Kimia Farma

    PusaranMedia.com

    Mahasiswa saat melakukan aksi di depan Kimia Farma jalan Hidayatullah Samarinda. (Foto: Istimewa)

    Kasus Penemuan Jasad Wanita Terkesan Lambat Diungkap Polisi, Mahasiswa Demo Apotek Kimia Farma

    Mahasiswa saat melakukan aksi di depan Kimia Farma jalan Hidayatullah Samarinda. (Foto: Istimewa)

    Reporter: Herdiansyah | Editor: Bambang Irawan 

    SAMARINDA - Sebanyak tujuh mahasiswa di Samarinda melakukan demonstrasi di depan Apotek Kimia Farma, Jalan Hidayatullah terkait penemuan jasad wanita di dalam gudang apotek tersebut, Minggu (18/2/2024).

    Jasad wanita ini diketahui bernama Berta Mimi Jaya (56), yang merupakan warga Jalan Gotong Royong, Kelurahan Handil Bakti, Kecamatan Palaran.

    Meskipun identitas korban telah diketahui, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian Berta, serta melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya, korban ditemukan di dalam penyimpanan barang apotek bagian belakang, tepat samping toilet dan musala yang tak terpakai.

    Namun, hingga hari ini, pihak kepolisian belum membeberkan hasil autopsi tersebut. Padahal proses autopsi sudah berjalan satu minggu lamanya, atau satu hari setelah korban dievakuasi.

    Hal ini kemudian yang memaksa mahasiswa melakukan demonstrasi di depan apotek tersebut. Menuntut secara tegas pihak kepolisian serius melakukan penyelidikan terkait penemuan korban di gudang Kimia Farma itu.

    Meminta pihak kepolisian menutup paksa Kimia Farma selama proses penyelidikan dilakukan, dan meminta tindakan serta penjelasan oleh pihak penanggung jawab Kimia Farma atas kejadian tersebut.

    Koordinator aksi, Muhammad Nur Arfani menilai kasus yang terjadi di Kimia Farma terkesan tidak serius ditangani pihak kepolisian Samarinda. "Hingga hari ini tidak ada garis polisi yang dipasang di sana. Dan juga tidak melakukan penutupan terhadap kimia farma. Padahal satu minggu lalu di situ ada korban meninggal dunia dan proses autopsinya belum dibeberkan," ucapnya kepada Pusaranmedia.com saat dihubungi.

    Ditambah lagi, kata dia, pihak Kimia Farma mengaku tidak memperhatikan gerak-gerik korban saat di dalam apotek tersebut. Padahal ada CCTV yang bisa dijadikan salah satu bukti kuat terhadap meninggalnya korban.

    "Ini juga yang membuat kami heran. CCTV di sana bisa dijadikan bukti. Tapi kenapa itu tidak diambil pihak kepolisian lalu dicek," pungkasnya.