Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) kembali meraih hasil kirang maksimal setelah bermain imbang 0-0 saat melawan Persatuan Sepak Bola Surabaya (Persebaya) di Stadion Batakan, Kota Balikpapan, Rabu (28/2/2024) malam.
Absennya penyerang asing PSM, Adilson Da Silva akibat cidera menjadi bukti lemahnya ujung tombak Juku Eja. Dua pertandingan secara beruntun berakhir imbang di depan pendukung sendiri.
Sementara Persebaya yang bermain dengan satu penyerangnya, Paulo Henrique juga tidak bisa menjebloskan bola ke gawang lawan.
Meski kedua tim memiliki beberapa peluang, tapi tak ada yang berbuah gol hingga wasit meniup peluit panjang sebagai tanda berakhirnya pertandingan lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-26.
Pelatih PSM, Bernando Tavares menyayangkan enam peluang yang tidak menjadi gol. Berbeda dengan tim tamu yang hanya punya satu peluang emas.
"Hari ini, sangat menyayangkan tidak mendapatkan kemenangan lagi. Dari segi peluang, kami lebih banyak dari Persebaya. Sebenarnya, hari ini kami sangat layak menang,” ucap Bernando saat konferensi pers.
Menurutnya, jarak waktu yang sangat singkat dengan pertandingan sebelumnya membuat pemain tidak bisa berfikir dalam bermain. Aliran bola dari kaki ke kaki tidak begitu maksimal dan pemain banyak yang cidera di lapangan.
"Minimnya waktu persiapan dalam jarak pertandingan, membuat para pemain tidak lagi bermain dengan taktik dan lebih kepada hati, mereka kelihatan cukup kelelahan. Bahkan para pemain lebih banyak salah passing di laga tadi," ujarnya.
Ia mengaku hasil imbang tanpa gol ini tentu membuat kecewa kepada suporter PSM. Sebab tak mampu menyenangkan hati suporter yang datang.
“Tentu saja kami ingin memberikan tiga poin bagi suporter. Mungkin mereka sedih, tapi pemain dan pelatih jauh lebih sedih dengan hasil ini,” tuturnya.
Terlepas dari itu, ia menegaskan PSM tetap menjadi tim kedua di Indonesia dengan pertahanan terbaik. Di sisi lain, turut membantu Timnas U-23 jika dibutuhkan karena memberikan jam terbang cukup banyak bagi pemain U-23.
“Dari sisi negatifnya, di dua laga ini harus perbaiki produktivitas. Namun, positifnya para pemain muda mendapatkan jam terbang bermain. Bahkan beberapa baru mendapatkan menit bermain,” jelasnya.
Pelatih Paul Munster mengaku bersyukur dengan raihan satu poin ini. Mengingat, bersua PSM merupakan pertandingan yang paling sulit. Di sisi lain, kualitas lapangan juga cukup berat untuk mengembangkan permainan.
“Secara keseluruhan sudah puas dengan hasil ini. Setelah ini, kami akan memaksimalkan recovery dan terus meminta pemain untuk meningkatkan mental. Karena itu yang paling utama,” kata Paul Munster.