Reporter: Diansyah | Editor: Buniyami
NUNUKAN - Harga beras asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) maupun dari pulau jawa di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mengalami kenaikan, meski pasokan dipastikan aman hingga Idulfitri 2024 mendatang.
Kini, harga beras asal Sulsel dan jawa masih berada pada di kisaran Rp16 ribu hingga Rp17.500 per Kilogram (Kg).
Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMKPP) Nunukan, Abdul Rahman mengatakan sejauh ini harga beras dari dua daerah penghasil tersebut belum mengalami penurunan harga.
"Kalau di daerah kita ini, secara otomatis harga akan naik juga kalau harga beras daerah asal sudah naik. Belum lagi harus ada biaya tambahan untuk mendatangkan beras itu," ujar Rahman kepada pusaranmedia.com, Selasa (12/3/2024).
Naiknya harga beras ini, lanjut Rahman, sudah terjadi sejak penghujung 2023 lalu hingga pertengahan Maret 2024. Akibatnya, tidak sedikit juga masyarakat Nunukan beralih mengonsumsi beras asal Malaysia.
Sebab, lanjut dia, harga beras asal Malaysia jauh lebih murah dibanding beras asal Indonesia sendiri. Kini, harga beras Malaysia hanya Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per Kg.
"Banyak pedagang yang sampaikan ke kami, kalau mulai banyak juga sudah yang ambil beras Malaysia. Meski memang beras asal Sulawesi juga masih jadi pilihan utama masyarakat karena sebagian warga tidak terlalu mempersoalkan harga, terpenting stok berasnya ada," bebernya.
Ditambahkan Rahman, stok sejumlah komoditi barang kebutuhan masyarakat di Nunukan masih terbilang aman hingga idulfitri mendatang. Tapi itu selama kapal yang melayani penyeberangan ke Nunukan dari Sulawesi maupun Jawa tidak mengalami kendala pemberangakatan hingga berhari-hari.
"Setiap satu minggu itu ada dua kapal dari Sulawesi maupun Jawa yang masuk ke Nunukan membawa sembako dan bahan pokok penting lainnya. Jadi selama itu masih masuk, stok sembako kita aman-aman saja. Jadi kita berharap tidak ada kendala selama Ramadan hingga Idulfitri nanti," pungkasnya.