Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Personel gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Nunukan, Satpol PP, Puskesmas, Dinas Koperasi, Usaha Kecil Dan Menengah, Perindustrian Dan Perdagangan (DKUKMPP) dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) melakukan pengawasan takjil Ramadan. Ini dilakukan untuk mengetahui kandungan zat berbahaya yang ada pada makanan.
Kepala Dinkes Nunukan, Hj Miskia menyampaikan pengambilan sampel untuk pemeriksaan kandungan makanan dilakukan di enam titik yakni Alun-alun, Pasar Ramadan Blok 3, Jalan Pasar Baru, Jalan Lingkar, Jalan Sedadap dan Pasar Mamolo, Nunukan Selatan.
"Lokasi yang disasar untuk pengambilan sampel dengan kriteria pertama sentra penjualan takjil. Tim turun untuk pengawasan dan pembinaan pedagang takjil Ramadan," ujar Miskia.
Kemudian, kriteria makanan yang diperiksa yakni gorengan, makanan bersantan, makanan siap saji, kue basah hingga minuman. Dengan jenis pemeriksaan kandungan berupa boraks, formalin, rhodamin b hingga metanil yellow.
"Sedangkan pemeriksaan biologis tidak dilakukan tetapi kita melakukan pemantauan kondisi makan. Seperti tekstur, bau karena ini berpengaruh pada cemaran biologi. Kita juga mengamati perilaku penjualan," ujarnya.
Baginya, upaya yang dilakukan dan sangat penting pada edukasi kepada masyarakat. Dengan begitu, masyarakat dapat memulai dengan memilih bahan baku makanan sesuai standar kesehatan kemudian cara pengelolaan makan yang sehat.
"Yang penting edukasi untuk memilih bahan baku makanan berdasarkan standar kesehatan. Bagaimana pengelolaan yang baik dan penjualan," harapnya.
Ia menegaskan boraks, formalin, rhodamin b dan metanil yellow dapat membahayakan kesehatan dan lingkungan hidup. Baik secara langsung atau tidak langsung. Dikarenakan memiliki sifat racun, karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan iritasi.
Tindakan pemeriksaan sampel ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:472/ Menkes/Per/V/ 1996 tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan.
"Hasilnya dari 54 sampel di Kecamatan Nunukan dan 62 sampel di Kecamatan Nunukan Selatan yang diambil kita nyatakan negatif dari kandung berbahaya bagi kesehatan," pungkasnya.